📍MCB||01

89K 4.3K 155
                                    


Happy reading 📖


***

"ARGA!!!"

Teriakan Rita_Bunda Arga menggema keseluruh ruangan yang di dominasi dengan warna hitam putih.

"Bangun Argaaaa!" ucapnya lagi sambil berkacak pinggang membangunkan putra keduanya yang jauh berbeda dengan kakaknya.

"Hm," gumam Arga seraya mengeratkan selimut tebalnya.

"Ini udah jam 06.30 loh. Kamu mau telat hah, buruan bangun!"

"5 menit lagi Bun."

"Ngak ada lima menitan. Bangun atau Bunda guyur nih seember," ancam Rita.

Mau tak mau Arga bangun dan langsung menuju kamar mandi walaupun nyawanya belum sepenuhnya terkumpul.

Oke kita perkenalan dulu ya tentang keluarga Dirgantara.
Fernando Fransisco Dirgantara (Papi Arga dan Arka). Rita Aurela Dirgantara (Bunda Arga dan Arka). Arkana Pratama Dirgantara (Kakak Arga).

Arkana atau kerap di sapa Arka oleh teman-temannya yang juga bersekolah di SMA Dirgantara kelas XII IPA.1 dan memiliki kepintaran di atas rata-rata berbeda dengan Arga yang memiliki sifat badboy dan selalu berbuat onar.

Arga keluar dari kamar mandi dengan menggunakan seragam SMA-nya yang tidak di masukan ke dalam celana serta rambut yang masih lembab dan acak-acakan, tidak membuat kegantengannya luntur.

Ia mengambil tasnya yang berada di atas meja belajarnya dan berjalan menuju lantai bawah.

"Bun Arga pamit ya," ucap Arga menyalimi Rita dan berjalan menuju garasi.

Jangan tanyakan Arka berada di mana sudah jelas murid teladan sudah pasti berada di sekolah lebih awal.

Arga masuk kedalam mobilnya dan mulai membela jalan ibu kota yang padat, ia menancap gas di atas rata-rata tidak memperdulikan pengendara lain yang menyumpah serapah karena ugal-ugalan.

Arga membelokkan stir mobilnya menuju gerbang yang sudah tertutup rapat-rapat. Ia memparkirkan mobilnya di warung kecil depan sekolah dan berjalan menuju pagar belakang sekolah. Jalan pintas bila terlambat. Bahkan seorang Arga jarang datang tepat waktu.

Seorang Arga mampu menyuruh penjaga gerbang untuk membukakan gerbang tapi akan berabe jika berurusan dengan guru BK dan killer yang terkenal seantero sekolah akan kedisiplinannya _ Pak Bontot. Seperti namanya berkepala botak dan juga perut yang gendut, para murid menjuluki Pak Satio dengan julukan Pak Bontot (berkepala botak dan berbadan gendut).

Setelah melempar tasnya ke dalam gerbang, Arga mulai memanjat dan menginjakkan kakinya ketanah.

Arga berjalan mengendap-endap supaya tidak ketahuan oleh Pak Bontot yang selalu patroli mencari murid nakal seperti Arga.
Arga menghembuskan nafas lega setelah sampai ke depan pintu kelasnya, karena dewi fortuna sedang memihak padanya, kelasnya belum ada guru yang mengajar.

"Telat lagi lo bro?" ujar Bayu sahabat Arga.

Arga hanya mengganggukan kepalanya membalas pertanyaan yang di layangkan oleh Bayu.

"Lo kayak ngak tau Arga aja Bay," celetuk Aldo.

"Untung lo cepet datangnya sebelum Bu Ines masuk bisa berabe lo ntar," lanjut Aldo.

"Eh ogeb kelas kita free, kan guru pada rapat," balas Bayu menjitak kepala Aldo.

"Iya yah lupa," cengir Aldo mengelus kepalanya yang panas akibat jitakan Bayu.

My Cold Boyfriend (SELESAI||SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now