📍MCB||13

42.6K 2.4K 57
                                    

Happy reading

Setelah acara perkemahan kemarin.  Sekarang semua murid kelas 11 kembali melakukan rutinitas setiap hari yaitu menuntut ilmu.

Vania berjalan menyusuri koridor yang masih sepi karena jam masih menunjukkan pukul 6:15 pagi, berhubung hari ini adalah jadwal piketnya.

Setelah menyimpan tas, ia menggambil sapu yang terletak di pojok ruang kelas.

Setelah selesai menyapu Vania duduk di kursinya seraya membaca novel yang ia bawa.

"Wah rajin amat neng datang sampe pagi amat," celetuk Bella yang baru saja menyimpan tasnya, Vania tidak mengindahkan ucapan Bella dan tetap membuka lembaran novelnya.

"Va ke depan yuk," ajak Bella yang sudah duduk di sampingnya.

"Mager," balas Vania tanpa menoleh kepada Bella.

"Ayo lah Va, bentar doang kali," bujuk Bella seraya merampas novel Vania dan memasukannya ke dalam tas.  Sedangkan Vania sudah menatapnya tajam.

Mau tidak mau Vania mengikuti langkah Bella keluar dari kelas karena Bella terus menariknya berjalan di koridor yang sudah ramai akan siswa yang baru datang.

"kemana sih Bel?"

"Ada deh."

Setelah berjalan cukup jauh akhirnya Bella menghentikkan langkahnya tepat di depan kantin yang masih sunyi.

"Lo mau ngapain sih ke kantin, bentar lagi bel masuk juga," kesal Vania, karena hanya ke kantin ia harus berhenti membaca novel kesukaannya.

Bella menyengir kuda. "Gue laper Va.  Jadi, tunggu bentar ya. Please," mohon Bella dengan puppy eyesnya, membuat Vania menghembuskan nafasnya kasar sembari menunggu Bella yang melahap makanannya.

⛄⛄⛄

Arga dkk baru masuk ke kelas karena mendengar bel masuk yang berbunyi. Hari ini adalah pelajaran bahasa indonesia yang di bawakan oleh Bu Endang.

"Guys Bu Endang ngak datang, katanya masih istrahat," girang salah satu siswa yang baru memasuki kelas.

Arga berdiri yang di ikuti kedua sahabatnya dari belakang. Daripada tinggal di kelas yang penghuninya pasti membuat gaduh mending mereka ke Rooftop yang adem dan nyaman sambil melihat pemandangan ibu kota.

"Gimana kalau pulang sekolah kita kumpul lagi kek dulu gitu kan asik," ujar Aldo dengan posisi tengkurap di sofa.

"Hm gue sih oke-oke aja, tapi Arga"balas bayu seraya melirik Arga yang hanya fokus ke layar ponselnya.

Keduanya kompak menatap Arga dengan tatapan memelas memohon kepada Arga agar mau ikut serta bergabung.

"Hm,"gumam Arga tanpa melihat kearah sahabatnya.

"Yaudah gimana selesai magrib aja,  biar gue kabarin yang lain," girang Aldo sambil mengeluarkan ponselnya dari saku celananya.

Bel istrahat telah berbunyi, kini Vania dan Bella sudah berada dalam kantin untuk mengisi perut masing-masing.

"Va nanti kapan-kapan jalan ya," ujar Bella.

"Iya lagian gue pusing tiap kali tugas mulu."

"Yaudah gue pesen dulu lo mau pesen apa? Biar bareng," tanya Bella yang sudah berdiri dari duduknya.

"Samain aja Bel," balas Vania.

Bella segera pergi ke penjaga kantin untuk memesan makanan.

"Vania boleh gabung ngak?" celetuk Aldo yang berdiri di samping meja Vania yang di belakangnya ada Bayu dan Arga.

"Boleh, duduk aja kali," ramah Vania.

Aldo memilih duduk di depan Vania yang di ikuti Bayu dan Arga.

"Eh ada kalian rupanya," ujar Bella yang baru datang dengan nampan berisi makanan di tangannya.

"Wih neng Bella udah mesenin aku aja nih," ujar Aldo dengan nada yang di buat-buat.

"Idih siapa juga yang mesenin elo, ini makanan gue sama Vania," sentak Bella dengan penuh penekanan.

"Yah kok Bella ngak pesenin aku sih," tambah Aldo. Bayu yang di sampingnya memasang wajah jijik,  sedangkan Arga tidak mendengarkan celotehan Aldo yang tidak berfaedah.

"Ish apaan sih lo kutu badak, ngak usah pasang sok imut deh jijik gue," decak Bella yang duduk di samping Vania.

Arga melihat Vania yang tidak berbicara sambil terus memakan baksonya. Seakan merasa risih, Vania melihat Arga yang juga melihatnya.  Seketika Vania merasa malu diperhatikan sedari tadi.

Cukup lama mereka bertatapan hingga Aldo berdehem membuat Vania memalingkan wajahnya.

"Elah yang udah mulai dekat nih," celetuk Aldo yang langsung dihadiahi jitakan oleh Bayu.

"Eh kambing bodo lo napa sih make jitak gue," decak Aldo.

"Lo tuh yang kambing bodo ngak tau situasi aja lo," balas Bayu.

Seharian melakukan aktivitas di sekolah, Vania akhirnya bisa melepas penat sambil terlentang di atas kasurnya sambil bermain ponsel.

Tin

Satu notifikasi instagram muncul di layar ponselnya dengan tulisan @arga putra_ mulai mengikuti anda.

Mata Vania melotot melihat ponselnya. Arga mengikutinya, yang benar saja, bahkan setahu Vania, Arga tidak pernah memfollow akun para cewek.

Vania kembali mengikuti akun Arga dan melihat unggahan-unggahan milik Arga. Hanya satu foto yang ia posting yaitu sebagai foto profilnya saja.

Setelah melihat notifikasi, Vania menyimpan ponselnya di atas nakas kemudia berjalan menuju kamar mandi.

Arga dkk tengah berada di salah satu caffe yang terfavorit di kalangan remaja.

"Gue ke toilet dulu," ujar Bayu.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya teman-teman mereka datang.

"Hai bro udah lama ngak kumpul," ucap Gilang salah satu temannya.

"Hm,"balas Arga.

"Gimana kalau minggu depan kita bikin acara? kumpul bareng kan seru tuh," ujar Bayu yang baru datang dari toilet.

"Wah begus juga tuh ide lo Bay, gue setuju gimana yang lain?"

Semua menggangguk antusias dengan ide Bayu.

"Oke deal ya, tapi lokasinya dimana nih?" tambah Gilang.

"Di rumah Arga aja lah, belakang rumahnya juga luas kan ya,"celetuk Aldo yang sedari tadi diam.

"Oke yaudah berarti minggu depan kumpulnya di rumah Arga kan ya jangan lupa bawa pacar, kalau jomblo mah pasti sendiri," gurau Dani.  Semuanya terkekeh dengan ucapan Dani kecuali Arga yang hanya meminum jus nya.

Di tempat yang berbeda Vania sedang berjalan di trotoar dengan memeluk tubuhnya akibat angin malam,  sebelumnya ia dan Bella berjalan-jalan ke caffe. Bella sudah mengajaknya pulang bersama tetapi Vania malah menolak bahwa ia akan menunggu taxy.

Taxy tidak terlihat entah kemana, Vania hanya bisa berjalan gontai sembari menikmati hembusan angin. Tidak mungkin ia menelfon papinya yang sedang bekerja.

Vania terkejut dengan sebuah mobil yang berhenti tepat di sebelahnya.

"Kenapa di sini?" tanya Arga. Yap mobil Arga lah yang berhenti di sebelah Vania.

"Hm, tadi abis dari caffe tapi ngak ada taxy."

"Yaudah naik biar gue anter," titah Arga.

"Ngak ngerepotin?"

"Gak."

Setelah memastikan Vania duduk, barulah Arga kembali melajukan mobilnya membelah jalan ibu kota menuju rumah Vania.
 

***

Tbc

My Cold Boyfriend (SELESAI||SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now