📍MCB||05

56.5K 3.5K 66
                                    

Budayakan memberi vote sebelum membaca⚠

Happy reading 📖

***

Setelah membuka kamar, Vania langsung menghempaskan badannya di kasur empuk king sizenya dengan dekorasi kamar yang berwarna putih dan lampu yang berwarna warni mengelilingi ruang kamar Vania.

Baru pertama masuk sekolah, Vania merasa lelah. Bukan karena pelajaran melainkan karena Arga.

Hanya karena tugas Arga ia juga terlibat, Vania menghembuskan nafas kasar mengingat kejadian beberapa jam yang lalu.

Sekarang jam menunjukkan pukul 19.34, Vania sudah membersihkan badannya sejak 1 jam yang lalu.

Vania menggambil ponselnya yang ia letakkan di atas nakas mengecek notifikasi yang tertera di layar ponselnya. Bella telah meminta id line miliknya sewaktu jam pelajaran tadi.

Bella Anastasya : Hai Va. Lagi ngapain :)

Alvania Inka. P : Lagi rebahan :)
Kalau lo? 

Bella Anastasya : Gue lagi rebahan juga kok. Btw lo mau ngak weekend nanti gimana kalau kita hangout bareng?

Alvania Inka. P. : Boleh.
Sekalian refreshing juga ^_^

Bella Anastasya : Yaudah deal ya.
                                   Good night :)

Alvania Inka. P : Night too :)

Setelah bercakap ria dalam aplikasi line. Vania beralih ke musik guna mendengarkan lagu-lagu kesukaannya.

Tak Vania sadari, ia hanyut dalam irama lagu tersebut dan terlelap ke alam mimpi.

⛄⛄⛄

Pagi yang cerah, matahari yang tak pernah bosan menampakkan cahayanya di pagi hari menyinari seluruh pelosok muka bumi.

Arga yang masih terbungkus di selimut tebalnya tanpa menghiraukan cahaya matahari yang masuk ke cela-cela fentilasi jendela.

Rita masuk kedalam kamar Arga dengan menghela nafas, selalu saja pagi-pagi ia harus naik darah membangun kan putra keduanya.

"Arga bangun!!!" teriak Rita menggema seisi ruangan.

Hening tak ada jawaban yang di teriaki tak bergeming sama sekali.

"Yaampunnnnnn Argaaaaaaaa bangunnnnnnn ini udah pagiiiiiiiii,"

Teriak Rita kembali dengan nafas yang memburu serta dada yang naik turun.

"Hmm," dehem Arga dengan suara khas bangun tidur.

"Bangun ngak kamu, sumpah nih anak kebonya minta ampun," decak Rita bersedekap dada.

"Baru jam segini juga," santai Arga seraya mengeliat.

"Apa kamu bilang, ini tuh udah jam setengah tujuh," ujar Rita.

"Udah Bun dari pada naik darah pagi-pagi mending Bunda masak happy-happy aja di dapur," tukas Arga tanpa melihat wajah merah padam Bundanya.

My Cold Boyfriend (SELESAI||SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now