📍MCB||15

42.4K 2.4K 231
                                    


Happy reading


Sesuai perjanjian, Arga dan Vania datang ke cafe pelita karena Ayah Vania meminta mereka berdua untuk datang, entah apa tujuan mereka.

"Nia," panggil seseorang. Vania yang merasa terpanggil langsung mengedarkan pandangannya dan berhenti di meja yang ditempati kedua orang tuanya bersama dua orang yang Vania tidak ketahui.

Arga dan Vania berjalan menuju meja tersebut dan duduk di hadapan orang tua mereka.

"Jadi tujuan kami mengajak kalian kesini karena akan membahas hal penting," ujar Fero_ayah Arga.

"To the point ajah pi," pinta Arga.

"Jadi kalian akan tunangan setelah kalian naik di kelas 12," ujar Fero dengan nada serius.

"APA," pekik keduanya secara bersamaan.

"Kalian itu sudah kami jodohkan dari kecil jadi kami tidak menerima penolakkan," tambah Satria tak terbantahkan.

"Yah, kok gitu. Papi ngak pernah cerita sama Nia," Vania memadang Papinya dengan wajah memelas.

"Arga apa kamu bersedia," tanya Rita.

"Percuma Bun kalau Arga tolak, tadi aja ngak nerima penolakkan."

Semuanya terkekeh kecuali Vania dan Arga yang hanya diam.

Vania melirik Arga meminta permohonan tetapi Arga hanya memperlihatkan senyuman manisnya.

Vania mengeructkan bibirnya, hanya pasrah kepada kedua orang tuanya.

⛄⛄⛄

Vania masuk kedalam kamarnya. Setelah pulang dari cafe, kepalanya sungguh sakit sekarang, di tambah dengan kabar yang mengagetkan.

Vania menghempaskan tubuhnya dikasur, lalu memejamkan matanya, melupakan sejenak semua yang mengusik pikirannya.

Di lain tempat

Arga dengan langkah gontai masuk kedalam kamar setelah sepulang dari cafe.

Seketika senyum Arga mengembang mengingat wajah lucu Vania saat terkejut akan pertunangan mereka.

Jujur Arga tidak ingin menolak pertunangan itu, entah mengapa Arga merasakan bagai beribu kupu-kupu yang berterbangan di dalam perutnya dan ingin terus tersenyum.

Apakah ia mulai menyukai vania? Cepat-cepat Arga menggelengkan kepalanya tetapi anehnya ia kembali tersenyum dan merasakan bahagia sesaat.

Tin.

Satu notifikasi membuat Arga merubah raut wajahnya kembali datar.

Aldo: Eh lo kok cepet pulangnya?

Arga memutar bola matanya malas melihat pesam dari Aldo. Menganggu iya, penting juga enggak.

Arga: Ad urasan!

Aldo: Yaelah urusan mulu lo, kek orang sibuk aja.

Arga: Trsrah.

Aldo: Kayaknya ada yang ngak beres nih:(

Read.

Arga menyimpan ponselnya di atas nakas. Membalas pesan Aldo hanya membuat kepalanya pening.

Arga baru teringat soal kakaknya itu, kemana kah dia? Ia memutuskan untuk turun kebawah menemui Bundanya dan akan menanyai soal keberadaan Arka.

My Cold Boyfriend (SELESAI||SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now