📍MCB||18

38.8K 2.3K 97
                                    

Arga dengan pakaian lengkap putih abu-abunya yang sangat pas melekat di tubuh tegapnya berjalan keluar kamar menuju meja makan.

Setelah sampai di meja makan Arga hanya menggambil segelas susu yang sudah di siapkan Bundanya.

"Ngak sarapan dulu?" tanya Bundanya.

"Ngak Bun," jawab Arga.

"Ngak Bun dia mau sarapan di rumah Vania, iya kan Ar?" celetuk Arka menggoda adiknya.

Arga menatap kakaknya sengit,  sedangkan yang di tatap hanya menampilkan senyum mengejek.

"Arga pamit," ujar Arga menyalimi kedua orang tuannya kecuali Arka.

"Gue ngak?" ujar Arka tidak terima,  dia kan juga wajib di salimi secara dia juga seorang Kakak.

"Ngak," jawab Arga berlalu pergi dari hadapan keluarganya.

"Dasar adek durhaka lo!" teriak Arka yang tidak di gubris oleh Arga,  sedangkan Ayahnya dan Bundanya hanya terkekeh melihat kedua tingkah anaknya.

"Arka juga pamit deh," ujar Arka menyalimi kedua tangan orang tuanya dan berlari menuju garasi mobil.

Arga telah sampai di kediaman keluarga Pradipta, hari ini ia mau menjemput Vania.


Tok!Tok!Tok!

Arga mengetok pintu dan tak lama seorang paruh baya membukakan pintu.

"Masuk nak Arga," Bianka_Mami Vania mempersilahkan.

Arga menggangguk dan masuk mengikuti langkah Mami Vania. Kemudian Arga di buat bingung oleh Mami Vania, kenapa ia di bawa di lantai atas dan berdiri di depan pintu yang ber cat biru ini.

"Arga, Tante minta tolong sama kamu bangunin Vania ya, dia dari tadi belum bangun. Tante udah capek bolak balik dari dapur untuk bangunin dia," ujar Mami Vania yang di angguki Arga.

Arga membuka pintu itu dan dapat ia lihat bahwa Vania masih nyaman tertidur dengan sinar matahari yang masuk melalui celah jendelanya.

"Vania," panggil Arga namun tak mendapat respon.

"Vania bangun," Arga memanggil seraya menguncang bahu mungil Vania.

Namun tak mendapat sahutan dari empunya Arga menghembuskan nafas kasar.

Arga berjalan menuju kamar mandi dan menggambil segayung air. Di detik selanjutnya ia mencitpratkan air tersebut ke muka manis Vania.

Vania merasa kedinginan di bagian mukanya kemudian ia mengucek matanya dan mengumpulkan seluruh nyawanya.

Vania terlonjak kaget akan kehadiran Arga di kamarnya.

"Ngapain lo disini?" ujar Vania.

"Lo ngapain masih tidur, ini udah jam berapa?" protes Arga mengabaikan pertanyaan Vania.

Vania melirik jam wekernya yang menunjukkan pukul 06:25 yang artinya duapuluh menit lagi bel akan di bunyikan.

Secepat kilat Vania berlari menuju kamar mamdi dan melakukan ritualnya.

My Cold Boyfriend (SELESAI||SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now