📍MCB||08

47.9K 2.9K 78
                                    

Kalian masih stay ikutin MCB? Mau update setiap hari? Buruan follow author ya:)

Happy reading^_^

Cahaya pagi hari memasuki celah-celah fentilasi jendela Vania yang masih terlelap.

Bianka datang dengan menggelengkan kepalanya selalu saja Vania terlambat bangun karena pasti gara-gara maraton nonton drama Korea.

"Nia bangun," ujar Bianka menguncang tubuh Vania.

Hening.

Sekali lagi bianka menguncang tubuh vania tapi tak kunjung mendapat sahutan.

Bianka berjalan kearah kamar mandi, menggambil segayung air seraya menyelupkan tangannya dan mencipratkan ke wajah Vania.

Berasa seperti basah Vania mengucek matanya dan melihat Maminya yang sedang memegang gayung dengan muka merah padam.

"Eh Mami, Nia kira hujan," cengir Vania dengan suara khas bangun tidur.

"Hujan-hujan. kamu habis nonton drakor kan semalam sampe telat gini."
"Hehe,iya Mi abisnya seru banget."

"Udah Mami ngak mau ngoceh pagi-pagi, kamu mau di sini terus apa siap-siap ini udah jam setengah tujuh."

"APA," pekik Vania dan berlari ke kamar mandi.

Vania tidak mandi. Melainkan menggosok giginya dan mencuci mukanya agar terlihat lebih segar.

Setelah kembali segar walaupun tidak mandi, Vania masih terlihat fresh dan cantik.

Vania sudah siap dengan seragamnya, tidak banyak waktu yang ia butuhkan 10 menit lagi bel masuk akan di bunyikan.

"Mi Nia berangkat ya," ujar Vania sembari meminum susunya hingga tandas dan menyalimi Bianka.

Vania tidak pernah membawa kendaraan. Mang Ujang lah yang mengantar serta menjemput Vania. Mang Ujang_pekerja taman rumah Pradipta.

---

Vania telah sampai di depan gerbang sekolah, tapi dewi fortuna sedang tidak berpihak kepadanya karena gerbang sudah tertutup rapat-rapat.

Ia terus berdiri memandangi gerbang seraya merutuki dirinya yang kegilaan terhadap drama Korea.

"Ekhem," dehem seseorang membuyarkan pikiran Vania.

Vania sontak menoleh kebelakang dan mendapati Arga dengan muka datarnya.

"Lo terlambat juga?" tanya Vania.

"Menurut lo,"ketus Arga.

"Ais terus gimana cara masuknya?" tanya Vania mendesah kecewa.

"Ikut gue."

Vania tidak mengerti maksud Arga,hanya mengikutinya saja.

Mereka sampai di belakang sekolah, Vania menyergit heran, mengapa ia di suruh datang ke sini.

"Lo nyuruh gue apaan di sini?"

"Ck. Lo mau masuk kan?" decak Arga membuat Vania mengganggukan kepalanya.

"Maksud lo kita harus manjat gitu?" sekali lagi Arga mengganggukan kepala.

Vania melihat tembok yang sekitar 2 meter tingginya, bagaimana bisa ia memanjat setinggi ini.

"Gue mana bisa manjat," ujar Vania.

"Lo naik punggung gue."

"Hah. Ngak salah," kaget Vania.

"Ck cepetan," decak Arga sembari membungkukan badannya.

Vania perlahan naik kepunggung Arga. "Jangan ngintip lo," peringat Vania membuat Arga memutar bola matanya malas.

My Cold Boyfriend (SELESAI||SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang