[WAJIB FOLLOW📌]
[MENGANDUNG UNSUR UWUPHOBIA]
[BUDAYAKAN MEMBERI VOTE SEBELUM MEMBACA📌]
[MASIH TERDAPAT TYPO📌]
~ Sedang Pre order~
___________________________
Ini bukanlah kisah misteri yang harus lebih dulu di pecahkan, melainkan kisah perjalanan...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hari demi hari kian berlalu, sampai akhirnya ujian akhir semester akan di laksanakan oleh seluruh siswa-siswi SMA Dirgantara yang nantinya bergilir ke jenjang yang lebih tinggi.
Sama halnya dengan hubungan yang terjalin antara Arga dan Vania juga sudah berjalan sebulan lebih tanpa gangguan apapun.
"Va, kita seruangan," girang Bella menghampiri Vania.
"Ngak usah lebay deh Bel," balas Vania seraya memutar bola matanya malas dan kembali berjalan menuju ruangan yang sudah di tentukan.
"Lo udah belajar Va?" Tanya Bella di sela-sela perjalanan mereka.
"Udah kok."
"Yah, gue belum lagi, gue nyontek ya Va. Please," pinta Bella dengan tatapan memelasnya.
"Ngak."
"Kali ini aja kok, lagian juga mapelnya matematika, kan gue ngak paham soal rumus," cerocos Bella.
"Bodo," pungkas Vania memasuki ruangan yang sudah di tentukan dan duduk di bangkunya.
Kringggg Kringgggg
Bel telah di bunyikan, pertanda ujian akan di mulai. Sambil menunggu guru pengawas, Vania membolak-balikan bukunya agar kembali memahami isi buku yang sebenarnya sudah ia pelajari.
"Pagi anak-anak," sapa guru pengawas memasuki ruangan tersebut.
"Pagi Buu," seru semuanya.
"Sudah belajar semua?" tanya sang pengawas.
"Sudah Buuuu."
"Yasudah amankan tas kalian, jangan sampai ada yang menyontek."
Semua murid melakukan perintah sang pengawas, setelah itu ujian pun di mulai dengan tenang.
"Va," panggil Bella setengah membisik agar tidak ketahuan sang pengawas.
Vania menoleh kepada Bella dan menaikan sebelah alisnya seolah bertanya 'apa'.
"Nomor 5 dong gue ngak ngerti," pinta Bella.
"Ngak. kerja sendiri, lo ngak akan bisa kalau nyontek terus," pungkas Vania tanpa perduli dengan sang sahabat yang sedang dalam fase kesulitan.
Vania kembali mengerjakan soalnya dan tidak menghiraukan Bella yang terus memanggil namanya.
"Ish VANIA!!!" ujar Bella menaikan suaranya sehingga guru pangawas menegurnya.
