📍MCB||17

39.4K 2.1K 77
                                    

Seperti biasa pergi sekolah berangkat bersama, makin hari Arga dan Vania makin dekat dan semua sahabat mereka sangat mendukung.

"Gue duluan," pamit Vania kepada Arga ketika mereka berada di parkiran sekolah.

"Iya," balas Arga. Arga sudah tidak sedingin dulu saat berbicara di depan Vania.

Vania berjalan kearah toilet berhubung Vania sangat kebelet ingin buang air kecil.

Setelah ia sampai di toilet, Vania langsung masuk ke salah satu bilik kamar mandi.

"Akhirnya kelar juga," ujar Vania berbicara sendiri.

Baru satu langkah keluar dari bilik kamar mandi, Vania di kagetkan dengan kedatangan tiga cewek yang berdiri tepat di hadapannya.

"Oh jadi ini namanya Vania," celetuk salah satu dari ketiga cewek itu.

"Kalian siapa ya?" Vania mengerutkan keningnya heran kepada ketiga cewek tersebut, pasalnya Vania sangat tidak mengetahui ketiganya.

Vania beru ingat, ketiga cewek di hadapannya ini yang dulu menabraknya di koridor dan berakhir adu mulut dengan Bella.

"Ngak usah belagu deh lo."

"Vi ambilin gayung," titah cewek yang berdiri paling depan.

Tanpa aba-aba cewek itu langsung menyiram Vania hingga Vania terkejut.

Byur.

Seragam sekolah Vania basah kuyup karena ulah ketiga cewek tersebut.

"Kalian mau apa sih?" teriak Vania yang tak tahan akibat perlakuan kasar cewek tersebut.

"Gue Alena Zearion dan asal lo tau gue suka sama Arga tuh udah lama sebelum lo datang. Jadi, gue minta sama lo jauhin Arga," ujar Alena penuh penekanan di setiap katanya.

"Dan asal lo tau, Arga itu cuma milik gue dan hanya milik gue. Inget itu," teriak Alena dengan senyum seringainya.

Jujur. Vania sangat kedinginan saat ini ia tak peduli dengan ucapan cewek bernama Alena itu, toh ia tidak ada hubungan apa-apa sama Arga.

Ketiga cewek itu pergi dan mengucapkan kata yang membuat Vania menegang.

"Kalau lo berani deketin Arga, lo bakal terima resikonya dan bakal kehilangan orang yang lo sayangi," ancam Alena kemudian melengos begitu saja di ikuti kedua antek-anteknya.

Vania memeluk lututnya yang sudah bergetar kedingina, tidak mungkin ia keluar dari kamar mandi, sedangkan pakaiannya saja sudah basah kuyup dan pasti dalaman vania tembus pandang.

"Astaga Vania,"pekik seseorang yang baru datang dengan nafas yang tersegal-segal.

Vania menoleh dan mendapati Bella. Wajah Vania sudah menjadi pucat pasi karena kedinginan dan di detik berikutnya Vania ambruk di lantai toilet tak sadarkan diri.

⛄⛄⛄

Vania mengerjapkan kedua matanya,  perlahan retina matanya menangkap ruangan serba putih yang diyakini adalah UKS sekolah.

"Lo ngak papa?" tanya seseorang yang duduk di samping brankar Vania.

Vania menoleh ke samping mendapati Arga. "Ngak kok cuma pusing aja."

"Siapa yang lakuin ini sama lo?" ujar Arga membuat Vania cemas.

"Ngak ada, gue tadi kepeleset aja terus baju gue basah," bohong Vania.

"Ngak usah bohong, siapa yang lakuin ini sama lo?" sekali lagi Arga bertanya dengan penekanan di setiap katanya.

Vania berusaha menyakinkan."Ngak ada Ar, gue ngak bohong."

My Cold Boyfriend (SELESAI||SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang