📍MCB||37

23.1K 1.1K 16
                                    

Aku up lagi, jangan lupa ramein perparagraf ya!
Salam manis

HAPPY READING

***

Di tempat yang berbeda, seorang cewek berjalan seorang diri di koridor yang sunyi karena semua murid yang berada di lapangan, langkah demi langkah Vania berjalan menuju toilet sekolah karena kebelet, sebelumnya Bella sudah mengajukan diri untuk mengantarnya ke toilet tatapi ia menolaknya karena ia pergi hanya sebentar.

Dari jarak jauh terlihat Maurin dan Alena yang tersenyum kemenangan melihat Vania berjalan sendirian menuju toilet dan anak buahnya yang sedang mengikuti Vania secara diam-diam dari jarak dekat.

Vania baru saja selesai dengan ritualnya, ia kemudian membuka knop pintu, tapi saat ingin keluar dari pintu tersebut ia melihat tiga orang yang dikethui adalah cowok yang mengenakan pakaian serba hitam.

"K-kalian siapa?" ucap Vania gugup karena ketakutan ditambah dengan keadaan yang begitu sunyi.

Bukannya menjawab pertanyaan Vania, ketiga cowok itu berjalan mendekat kearahnya membuat Vania memundurkan langkahnya hingga terbentur ke tembok, Vania sudah gemetar dengan ketiga cowok itu.

"TOL- mppphhh," pekikan Vania terhenti karena merasa limbung dan saat itu juga ia tak sadarkan diri kala salah satu cowok itu membekapnya dengan sapu tangan yang sudah di beri obat bius .

"Bawa dia ketempat yang udah di siapin!" titah Alena kepada ketiga cowok itu.

Di sisi lain Arga terus berlari menuju toilet yang di maksud Bella, setelah sampai di toilet ia langsung membuka semua bilik pintu tetapi nihil, seseorang yang di cari tidak ada membuatnya bertambah khawatir.

Tak mau menyerah ia kembali berlari menuju teman-temannya berada tak perduli dengan tuxedonya yang sudah tak rapi, yang ada di pikirannya kali ini dimana Vania.

"Kenapa lo lari-lari gini sih Ar, kayak di kejar setan aja," ujar Aldo ketika Arga datang dengan wajah paniknya.

Bella yang tidak melihat keberadaan Vania pun bingung. "Vanianya mana?"

"Gue udah periksa semua toilet tapi Vania ngak ada," ucap Arga yang mulai tersulut emosi. Inilah yang tidak bisa ia kontrol jika orang yang ia sayang tak tahu kemana.

"Tenangin emosi lo," ucap Bayu menenangkan Arga.

Semuanya sudah berkumpul mendengarkan ucapan Bella ketika Vania izin untuk ke toilet 30 menit yang lalu.

#Flashback On#

Vania dan Bella larut dengan perbincangan teman-temannya yang kelas dua belas yang sebentar lagi akan kuliah.

Di tengah-tengah perbincangan mereka Vania merasa kebelet dan ia tak tega untuk menyuruh Bella menemaninya karena kata Bella dia ingin mendengarkan pengalaman kakak kelasnya selama bersekolah di SMA Dirgantara ini.

"Bel gue ke toilet bentar ya," ucap Vania.

"Gue anterin, kan di koridor sepi ngak ada murid," balas Bella.

"Ngak usah gue perginya bentaran doang kok lagian cuma ke toilet bukan ke luar kota," ucap Vania dengan kekehannya.

My Cold Boyfriend (SELESAI||SUDAH TERBIT)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora