036

14.4K 1.8K 281
                                    

"Nak Jeongguk!" Bunda manggil antusias, senyum lebar ngelihat kehadiran pacarㅡeh, tunangan anaknya. Masih senyum lebar gemas waktu Jeongguk ngeraih tangannya dan disalim, lanjut ke Ayah yang berdiri di samping.

"Tunggu, ya, Taehyung tadi bangun kesiangan. Begadang malam malam, gatau ngapain." Bunda bilang, "Nah, itu." Lanjutnya, nunjuk ke Taehyung yang udah lari buru buru ke teras.

"Maaf, kesiangan." Taehyung bilang, natap Jeongguk sambil ketawa miris sama diri sendiri.

"Makanya," Bunda bilang, "Lagian, ngapain juga masih bangun sampe tengah malam?"

Taehyung nukik ngga terima, nunjuk Jeongguk tiba tiba, "Itu tuh! Calon menantu Bunda! Nelpon malam malam, katanya rindu."

Jeongguk cuman senyum malu malu, apalagi waktu Ayah mendecak sambil geleng geleng, "Dasar anak muda."

"Udah udah," Ayah nengahin, "Nanti telat pesawat loh kalian."

Taehyung ngangguk dan buru buru nyandang tas dan kopernya, salam ke Ayah dan Bunda, sekalian cium pipi. "Yah, Bun, Tae sama Jeongguk berangkat, ya." Bilangnya.

"Nggak ada yang tinggal?" Jeongguk nanya waktu Taehyung ngedekat. Taehyung geleng kecil, pelan pelan nautkan jemarinya ke jemari Jeongguk, ngerasain jarinya lagi lagi dipegang sama Jeongguk, cowok itu kekeh pelan akhirnya.

"Kenapa?" Taehyung nanya.

"Udah beda," Katanya, ngebawa jemari mereka yang kepaut sedikit ke atasㅡdi depan mata keduanya. "Udah keisi, ngga kosong lagi." Ucapnya, lalu pelan pelan ngecup jari manis Taehyung yang otomatis nyentuhin bibirnya ke cincin putih itu juga.

"Ekhem!" Ayah berdehem sambil nyungging smirk. Jeongguk langsung ngerjap, sementara Taehyung buru buru ngambil tangannya; melepas tautan dari selipan jemari Jeongguk. Malu.

Bunda ketawa kecil, "Kalian bener bener telat loh kalo gitu."

[][][]

"Jeongguk?"

"Hm?" Jeongguk bergumam, mandang Taehyung yang neliti wajahnya sedari tadi.

"Ah, aku kira udah tidur." Katanya, sambil ngerapatin lagi badannya ke tubuh Jeongguk yang juga terbalut sama jaket tebalnya. Nyenderin kepala lagi, karena jujur aja semalam itu ngga bisa sepenuhnya nyalahin Jeongguk, Taehyung juga kelepasan ngomong panjang lebar sampai nggak sadar waktu, bahkan ngga tau dia tidur waktu sambungan telpon belum putus.

"Belum, kok." Jeongguk bilang, "Kenapa?"

"Mau tanya."

Jeongguk rasain tangannya kini dilingkar perlahan sama kedua tangan Taehyung, Jeongguk ambil pelan salah satu tangan cowok itu untuk sekedar digenggam kecil dan dielus dengan ibu jari. "Tanya aja."

"Itu.. tentang hubungan kita, Jeongguk bakal kasih tau ngga?" Mendongak sedikit untuk ngintip ke raut Jeongguk.

"Ke siapa?"

"Ke orang orang kantor, dong." Bilangnya, sedikit memajuin bibir.

Jeongguk bergedung, mikir. "Liat aja nanti," Katanya, ngebuat senyum simpul kecil yang nyebelin di pandangan Taehyungㅡtapi masih ganteng. hehe.

"Kalo kamu?" Jeongguk tanya balik.

"Eung.." Kini, Taehyung yang bergedung, "Mungkin.. Jimin?"

Iya kan? Mau gimanapun, Taehyung gabisa nutup apapun dari Jimin; entah Taehyung yang ngasih tau terlebih dahulu karena hatinya udah meronta buat ngasih tau atau Jimin yang menciduk dengan semua kecurigaan yang nantinya bakal dia bahas panjang lebar.

SAJANGNIM? / KVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang