037

14.1K 1.8K 269
                                    

Taeby :
Jeongguk
Makan siang, ayo?

Gukkie :
Nanti
Kamu duluan aja
Lagi sibuk

Taeby :
Makan dulu!
Gabaik ninggalin makan!
Kerjanya istirahat dulu

Gukkie :
Nanti

Taeby :
Jeongguk..
Yoongi hyung td jg bilang kamu ga sarapan?
Ga baik

Gukkie :
Terserah
Saya sibuk

Taeby :
...Oke?

Taehyung gigit bibir, jarinya kelu mau ketik apa lagi. Karena kalo boleh jujur, Taehyung sedikit terkejut. Jarang aja kan Jeongguk begitu. Bukan jarang malah, tapi nggak pernah.

Gukkie :
Maaf
Ngga maksud begitu
Maaf

Taehyung naut alis. Bukannya dibuat lega, tapi kini rautnya jadi bingung.

Taeby :
Jeongguk dimana?

Gukkie :
Ruangan

Taeby :
Aku kesana, ya?

Taehyung buru buru beranjak, ngga peduli sama hpnya yang berdenting kecil lagi, yang kemungkinan besar jawaban dari Jeongguk.

Pelan pelan Taehyung buka ruangan Jeongguk, melangkah masuk, berdehem pelan karena sedari tadi Jeongguk nggak ngelirik. Berhasil, Jeongguk yang nunduk sambil pijat pelipisnya sendiri sedikit dongak dan ngintip. Taehyung jalan mendekat, sambil ngeliat wajah Jeongguk yang lesu, rautnya capeknya terpancar jelas, apalagi gurat di dahinya ngga berhenti keliatan.

"Jeongguk.." Taehyung manggil pelan.

Setelah sedikit tatap mata tadi yang hitungannya cuman beberapa detik, Jeongguk ngalihin pandangannya lagi. Balik lagi mijat pelipisnya kasar. Frustasi, jelas, Taehyung bisa tau dari rautnya, apalagi rambutnya yang sesekali Jeongguk usak sendiri dengan kasar. Berantakan.

"Jeongguk, kenapa?"

Jeongguk cuman bergeming. Malah, Taehyung dengar dia mendecak kecil gitu. Sedikit ngira ngira kenapaㅡwalau ga tau juga jawaban akhirnya apaㅡTaehyung ambil kursi dan duduk di samping kursi Jeongguk.

"Jeongguk?" Taehyung manggil lagi, coba ngambil atensi Jeongguk, walau gagal. "Ei, denger kan?" Taehyung bilang, intonasinya pelan, mencoba ngga mau nambah masalah atau pikiran yang sedang membebani Jeongguk.

"Jeongguk mau cerita?" Bilang lagi, walau juga masih ngga ada jawaban. "Aku bakal dengerin, kok."

Dan, kalau boleh jujur, Taehyung sendiri bingung. Kalo dibilang ini pengalaman pertamanya, bukan bohong. Taehyung gatau Jeongguk ini tipe yang bagaimana; ataukah perlu waktu untuk sendiri sebelum cerita atau yang inginnya ditemenin sambil dia akhirnya bisa cerita. Taehyung ngga tau.

"Jeongguk ada masalah apa?"

"Bukan apa apa."

Taehyung nukik. Satu sisi dari dalam diri Taehyung ngingati balik; mereka itu tunangan. Iya, mereka itu tunangan. Taehyung pikir, sejak saat itu, apa yang ada di Jeongguk ada di Taehyung juga. Masalah Jeongguk artinya masalah Taehyung juga. Taehyung kira, dia perlu tau, sebagai tunangan dan calon; sebagai orang yang nantinya bakal bangun keluarga dengan Jeongguk yang semestinya tau Jeongguk lebih kurang seperti Mamanya, paling tidak.

"Jeongguk," Taehyung panggil, sedikit lebih tegas daripada intonasinya sebelumnya. "Aku ini tunangan kamu." Sedikit, dia lihat Jeongguk berhenti mijat pelipisnya, ngintip sedikit wajah Taehyung. "Masalah kamu artinya masalah aku juga. Tapi, aku ini ngga paham apa apa kalo Jeongguk ngga bila apapun."

SAJANGNIM? / KVWhere stories live. Discover now