059

10.8K 1.1K 210
                                    

[mncba pura pura tdk sadar sdah sekian bulan tida up]

BROU APA TIDA KANGEN. T_____T

ㅡ ㅡ ㅡ

"Jeongguk, astaga!"

Taehyung acak kesal rambutnya sendiri. Pusing, sedikit sebal juga, mau ngomel juga. Sedang Jeongguk? Cowo itu cuman kekeh kecil di belakang Taehyung tanpa nada berdosa, sesekali garuk tengkuknya yang sama sekali ngga ada tanda-tanda gatal.

"Katanya ngga bakal marah?" Jeongguk tanya, yang bener aja langsung dihadiahkan kernyit tak suka Taehyung.

"Dan kamu percaya?!"

"Katanya, saling percaya itu kunci biar hubungan langgengㅡIya, iya, ngga!" Jeongguk meringis waktu helai rambutnya ditarik kuat kuat. Jambakan Taehyung ngga pernah main-main, entah karena latihan buat masa depan nanti atau gimana.

"Bilang apa Mama kalau liat ini!" Taehyung geram sendiri, giginya udah gertuk sesama. Entah sejak kapan jambak rambut Jeongguk jadi andalannya, tapi ngga apa-apa. Puas, toh.

Jadi awalnya begini, Pagi tadi Jeongguk temui buru-buru Taehyung. Peluhnya kelihatan jelas, waktu pertama lihat, Taehyung kira calonnya ini dikejar anjing. Tapi nyatanya, dia cuman bingung setengah mati. Ingat bahwasannya Mama bakal datang, tapi ngga ingat bahwasannya harus nata rapi apartemenㅡkamar, apalagi. Jeongguk dilanda panik sampai keluarkan kalimat tentang Mama bakal ini, Mama bakal itu dan Taehyung puas kekeh pagi itu. Jeongguk kayak putus asa nyari tujuan hidup, kata Taehyung.

Dengan hasil, Taehyungㅡsebagai calon yang baikㅡtawarkan bantuan. Akal sehat Jeongguk kembali. "Bener? Makasih, Taehyung. Tapi janji jangan marah, iya? Lagian, ngga begitu berantakan, sih." Kata Jeongguk, yang ternyata, mitos besar yang Taehyung pernah dengar.

"Duh, jangan marah, dong?" Jeongguk bilang.

Taehyung tukik lebih dalam kerutnya. Dia ngga bakal marah kalau "ngga begitu berantakan" dari mulut Jeongguk pagi itu fakta, kok. Nyatanya, ngga begitu berantakan dalam kamus Jeongguk itu, puluhan kaleng soda diatas meja, lima kelas kopi tinggal ampas, gulungan kertas sana sini, makanan ringan yang ngga ada niat dibuang ke tempat sampah.

Bener kata sumber terpercaya, alias Somi, jorok.

"Byy?" Jeongguk raih tangan Taehyung, diayun manja, coba coba agar ngga dihadiahkan raut marah lagi. Nihil.

"NggaㅡNo! Ngga ada kecup-kecup!" Taehyung bilang, halang bibir Jeongguk temui pipinya. "Beresin ini dulu!"

Jeongguk hela nafas. Berat. Tapi ujungnya, dia kekeh.

"Kenapa ketawa?!" Taehyung tanya, tangannya udah masing-masing dipinggang.

"Engga, kamu bawel aja." Jeongguk bilang, "jiwa berkeluarga keliatan. Makin cinta."

Dan Taehyung, ngga bisa nahan senyum kecilnya sebelum berlalu.

"Nanti," kata Taehyung, "kecup kecupnya nanti kalau kamu beresin ini."

Dan Jeongguk? Kakinya bergerak secepat kilat. Pipi, bibir, dagu, hidungㅡsemuanya sajalahㅡmilik Taehyung menunggu untuk dikecup, soalnya.

ggukie:
Mama udah sampai

taeby:
Bunda juga udah sampe!!
curiga satu pesawat 🥺

ggukie:
iya kali? haha
mama bilang bunda
bakal kesini?

taeby:
iya katanya!
habis beres-beres, ya

SAJANGNIM? / KVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang