055.5

12.6K 1.5K 178
                                    

APA QM??!! o(-'д´-。)

ㅡ ㅡ ㅡ

Jeongguk selalu ingin marah tiap kali pintu ruangannya dibuka tanpa permisi. Tapi, waktu matanya ngeliat Taehyung yang masuk dengan senyuman lebar banget dan melangkah kaki menuju dia, Jeongguk suka. Lupa fakta bahwasannya detik lalu dia baru pengen bubuhin omelan ke orang asing yang bakal nampakin diri.

"Koo!" Katanya, berhasil buat Jeongguk ngeletakin pena saat itu juga.

"Hm?" Jeongguk jawab, senyumnya udah terpasang apik.

"Sibuk banget, ngga?"

"Kenapa memangnya?"

Cengir Taehyung melebar, "mau nonton, ngga?"

Selalu, kalo Taehyung udah menampakkan muka, buka percakapan kecil, apalagi dengan senyum merekah yang buat pipi gembilnya kelihatan bulat, Jeongguk selalu lupa detik keberapa dia abaikan laporannya. Ujung-ujungnya, taruh pena, abai kertas, dan lanjut obrolan kecil.

"Nonton apa?"

"Jeongguk maunya apa?"

"Kok saya? Kan kamu yang mau? Saya bisa apa aja."

Dan senyum Taehyung makin kelihatan merekah, "yaudah, Jeongguk bisanya kapan?"

"Kapan kamu maunya."

"Hari ini?"

"Oke, hari ini. Sore, ya?"

Taehyung angguk antusias sambil masih tunjuk lebar senyumnya. Terlalu lebar, terlalu antusias, tapi terlalu manis dan halus sampai sampai Jeongguk ngga tau setengah dari senyumnya itu senyum jahil.

"Taehyung.. ini.. horror?"

Taehyung ngangguk tanpa beban. Jeongguk yang lupa berkedip di detik selanjutnya buat senyum Taehyung ngembang jahil cepat-cepat.

"Mau, kan?" Taehyung tanya, "harus mau!"

Pertanyaan jadi pernyataan. Jeongguk harus apa?

"Eum, gimana kaloㅡ"

Jemari Jeongguk diremas kuat kuat dengan gerakan tiba-tiba setelahnya. Berhasil buat Jeongguk lirik cepat cepat pemuda yang dua langkah di depannya sekarang.

Taehyung natapnya tepat di mata, ngga tajam, tapi melas, alisnya nukik sedih, bibirnya dipout, kepalanya ditunduk tiap detik makin dalam, terus bisik pelan; "Jeonggukie ngga mau?"

Jeongguk berhasil dibuat diam setelahnya. Gumamkan desisan pelan, garuk tengkuknya yang sebenarnya ngga ada rasa gatalnya sama sekali. "Bukan gitu.."

"Kalo bukan gitu, terus apa?" Taehyung lanjut bilang, poutnya belum luntur.

Jeongguk usap wajahnya kasar, eratkan lagi ngegenggam tangan Taehyung yang makin detik setelah pertanyaan tadi semakin renggang. "Ngga, bukan apa-apa. Ayo nonton."

Seketika, mata Taehyung membola antusias, natap Jeongguk penuh harapan, tanpa sadar genggaman yang erat malah tambah erat lagi. "Bener, ya?!"

"Ya."

Taehyung sadar, kok, kalo "Ya"-nya Jeongguk bukan dibilang dengan sepenuh hati, juga tanpa ada rasa ikhlas. Tapi gapapa. Taehyung ketawa jahil dalam hati.

"Taehyung.."

"Tae.."

"By,"

Mungkinㅡbukan mungkin, sebenarnya, tapi memangㅡTaehyung terlalu kebawa alur cerita. Matanya sedari tadi ngedip kelampau pelan, tangannya juga dibawah alam sadar ngambil popcorn yang Jeongguk belum kebagian satu biji jagungpun.

SAJANGNIM? / KVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang