051

13K 1.6K 250
                                    

hai? :">>>>

ㅡ ㅡ

Taehyung menung. Udah berapa menit ngga tau, kayaknya lebih dari setengah jam, atau lebih? Gatau deh, Taehyung mana ingat. Di menit tertentu, yang Taehyung tentu aja ngga sadar, matanya nyipit nyipit dan bibirnya di pout, daripada ekspresi merajuk, lebih mengacu ke mikir keras, mungkin?

Lamunan dan segala teka teki yang dalam otaknya yang meledak (sfx: DUAR!) terhenti waktu Jeongguk datang, baru selesai mandi, surainya masih basah, training udah dipakai dari kamar mandi. Dan entah gatau kenapa dia selalu mandi menjelang malam.

"Tae," Jeongguk manggil, Taehyung masih melamun. Surainya diusak pake handuk lebih kasar sebelum gantungin di bahu lebarnya.

"Taee," Jeongguk manggil lagi, Taehyung kacangin. Jeongguk ngela nafas berat, "By."

Gagal, lagi.

Akhirnya, Jeongguk milih buat ngelangkah mendekat, berdiri di depan cowok manis yang tengah duduk di ambang kasur. Dengan tiba tiba, yang tentu aja buat Taehyung ngerjap terkejut dan badannya yang sedikit tersentak, Jeongguk bawa kedua tangannya buat nyentuh pipi Taehyung, ditekan pelan, sampai buat bibir cowok itu monyong.

Jeongguk gregetan, pipi Taehyung kini ditarik tarik, "Embulll, mikirin apa, sih?"

Taehyung nukik, gumam ngga jelas sambil mukul tangan Jeongguk supaya lepas dari pipinya. Jeongguk lepasin, tapi sepuluh detik setelahnya.

"Guk, kan sakit!" Taehyung protes, matanya nyorot tajam sambil ngelus pipinya.

"Ya kamunya yang daritadi menung," Jeongguk bilang. Taehyung mendecak kuat.

"Sana sana!"

Jeongguk cuman kekeh kecil, ambil kesempatan buat ngelus surai Taehyung yang langsung ditepis cepat cepat. Masih merajuk, kayaknya. Taehyung mendecak cepat sebelum beralih ke hp yang Jeongguk gatau kalo sedaritadi dipegang Taehyung.

Lagi, matanya nyipit ngga karuan, Jeongguk jadi dibuat nukik penasaran.

"Liatin apa? Serius banget kayaknya." Jeongguk cuil kecil pucuk hidung Taehyung.

Taehyung geleng buru buru, layar hp dikunci cepat. Jeongguk makin nukik, tapi berujung ngga mau mikir jauh.

"Jeongguk,"

"Ya?"

"Kamu ngerjain laporan abis ini?"

"Kenapa emangnya?"

Taehyung sedikit nge-pout, "nanya aja."

Jeongguk sungging senyum sebelum ikut duduk di sebelah Taehyung, "kenapa?" Tanyanya, pake nada jahil, "mau cuddle, ya, cintanya Jeongguk?"

Taehyung hening sambil natap Jeongguk dengan mata bolanya. Jeongguk bisa baca pikirannya atau gimana, sih?

Ngerasa ngga ada jawaban, Jeongguk ucap, "Iya, nih, jawabannya?" Diselipkan tawa kecil di ujung kalimat. "Uu, manja, ya?"

Taehyung nukik. Tunagannya itu ngga sadar sama sikap manjanya yang meluap luap kalo lagi lapar, ngantuk, baru bangun, capek. "Ngga!" Jawabnya ketus. "Aku mau tidur!"

"Yaudah, tidur, ya?" Jeongguk jawab setelahnya, setia natap Taehyung yang merebahkan diri dan gulung gulung di selimut.

Kekeh kecil Jeongguk terdengar sebelum ikut merebahkan diri di samping Taehyung. Cowok yang dituju ngintip dari celah selimutnya, sebelum nukik waktu ternyata Jeongguk lebih duluan natap buat senyum Jeongguk makin ngembang gemas.

Hening. Heningnya damai. Jeongguk antara suka antara ngga sama hening yang begini. Disatu sisi, dia bisa merhatiin Taehyung pelan pelan, disatu sisi lain, dia pengen dengar suara Taehyung, pengen buka dialog. Tapi balik lagi, Jeongguk cuman diam, mempersilahkan Taehyung tidur kalo memang cowok itu pengen.

SAJANGNIM? / KVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang