Kami Kembali

9.2K 420 30
                                    

Kami kembali
Dengan seruntun cerita yang tak tau akan berujung bahagia atau duka

-Jevan Alvaro & Veylania Callista



Veyla POV

Hai! Lama ya gue menghilang dari dunia orange ini. Maklum lah, setelah menikah sama Jevan hidup gue sebenernya gak terlalu banyak perubahan sih hehe. Seperti biasanya, gue sibuk dengan perkuliahan gue di Jerman dan Jevan yang sibuk di Amerika dengan sekolah perguruan tinggi nya dan perusahaan milik Papa nya.

Jujur, gue gak tahan sama semua ini.

Beda negara sama suami, ketemu jarang, hidup gue malah berasa jadi seorang jomblo ngenes ketimbang istri! Tapi karena adanya support dan kekuatan yang diberi Jevan tiap hari, gue jadi lebih ikhlas menjalani semuanya. Gue berusaha lebih luwes lagi untuk menerima keadaan yang mengharuskan kami berdua seperti ini.

Toh, walau pun kami berbeda negara, terpisah jauh, dan jarang bertatap muka, masih ada cara buat gue berkomunikasi setiap hari sama dia walaupun sekedar telfon, video call, atau pun chat. Yang penting rindu gue terobati :)

Sekarang, gue sedang berada di dalam mobil Paman Jack dengan sebuah note book yang ada di pangkuan gue dan earphone berwarna soft pink yang saat ini tengah bertengger di kedua telinga sambil mendendangkan lagu celengan rindu dari Fiersa Besari.

Ah, kenapa juga tadi gue muter lagu ini? Kan bikin gue jadi tambah rindu sama my Jevan.

"Van, i'm really really miss you.." lirih gue dalam hati sambil mandangin jalanan kota berlin yang mulai ramai karena jam sudah menunjukkan pukul 07:30 waktu setempat.

Selang beberapa detik gue ngucapin kalimat itu, tiba-tiba aja handphone gue bergetar--kayak nya ada seseorang yang nelfon?

Dengan kemageran tingkat dewa yang lagi melanda gue saat ini, gue melirik sekilas ke arah handphone gue sendiri yang terletak tepat di atas note book berwarna hitam milik gue.

Yang awalnya males buat ngelirik ntu handphone, sekarang udah gak males lagi karena si ex cool boy Jevan yang nelfon! Wajah gue langsung berubah jadi sumringah dan tangan kanan gue langsung mengangkat panggilan suara dari Jevan.

Siapa sih yang gak pengen denger suara pasangannya sehari aja? Terlebih lagi gue sama Jevan yang jarang banget ketemu.

"Morning my sweet!" Terdengar seruan Jevan yang lumayan keras dari seberang sana. Entah dorongan dari mana, dengan sangat spontan gue ngelirik sekilas ke arah Paman Jack yang dengan beruntungnya tetap fokus sama setir mobilnya.

Gue hembuskan nafas lega dengan pelan. Kemudian mulai fokus berbicara dengan Jevan di telfon.

"Morning too.."

"Kok suara nya agak pelan gitu sih? Ada masalah apa my sweety?" Tanya suami gue yang nyebelin tapi ngangenin itu dengan nada suara yang terkesan...di buat-buat?

"Gak ada masalah kok, cuman gak enak aja ada.." sengaja gue ngegantungin ucapan gue sambil ngelirik sekali lagi ke arah Paman Jack yang saat itu sedang natap wajah gue.

"Oh..pasti Paman Jacky Jack ya?" Tanya Jevan lagi diiringi dengan kekehan nya.

Sekedar informasi buat pembaca cerita gue sama Jevan semua, Jacky Jack itu adalah panggilan sayang Jevan buat Paman Jack. Karena semenjak kami berdua menikah, Jevan lebih dominan dekat sama Paman Jack dari pada sama bokap gue sendiri.

Stay Where stories live. Discover now