1-Bertemu

4.8K 404 32
                                    

Setelah membaca jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya! Happy reading para Jepey shipperku! ^^


Favorite Girl-Justin Bieber🎵

Beberapa hari kemudian

Matahari sudah mulai menampakkan wujudnya di kota Berlin pagi ini. Orang-orang yang ada di lingkungan tempat Veyla tinggal sekarang pun juga sudah mulai melakukan aktifitas mereka di luar rumah, seperti menyiram tanaman, berkebun, ataupun sekedar berbincang dengan tetangga yang lainnya.

Termasuk seorang Veylania Callista.

Namun bedanya aktivitas yang ia lakukan di pagi hari ini adalah menatap layar ponsel miliknya yang sampai sekarang tak juga menandakan adanya notifikasi dari sang suami, Jevan.

Bukan tanpa alasan, Veyla melakukan hal seperti ini karena Jevan yang telah berjanji untuk pergi ke Jerman hari ini guna mengisi libur semester nya dan merehatkan otaknya sejenak dari pekerjaan yang tak kunjung selesai di perusahaan milik Papa nya.

Jevan juga berjanji kepada Veyla untuk mengabari istrinya itu secepat mungkin saat pesawat yang ia tumpangi akan lepas landas di udara.

Tapi lihatlah sekarang? Semua itu hanya omong kosong semata bagi Veyla saat ini.

"Ni anak mana sih, astaga!" Dumel Veyla kemudian membanting ponselnya ke atas kasur empuk miliknya. Entah saking rindunya dirinya kepada sang suami sehingga menjadikan seorang Veyla memiliki sifat tak sabaran seperti saat ini.

Kalau di pikir-pikir secara seksama, antara Amerika dan Jerman yang memiliki selisih waktu 6 jam, ditambah lagi keadaan Jerman yang sudah pagi, kemungkinan besar keadaan langit di negara Amerika masih gelap gulita. Jadi, mungkin saja kan Jevan tertidur saat pesawat lepas landas dan tidak sempat mengabari Veyla?

Terlepas dari hal itu, Jack yang mendengar gerutuan keponakannya itu dari lantai bawah, kini langsung menyambangi Veyla yang terlihat gelisah di dalam kamarnya.

"Vey, are you okay?" Tanya Paman Jack sambil berjalan mendekat ke arah Veyla. Dengan tanpa aba-aba sama sekali, Veyla berlari kecil ke arah Jack dan memeluk Paman nya tersebut dengan begitu erat.

"Jevan belum ngabarin Veyla kalo pesawat yang dia tumpangin udah lepas landas atau belum." Ucap Veyla sambil mengerecutkan bibir pink nya seperti anak kecil yang tengah merajuk gara-gara tidak di beli kan permen oleh orang tuanya.

Mendengar pengaduan Veyla tersebut, sontak saja Jack terkekeh dan mengelus puncak kepala Veyla dengan lembut.

"Positif thinking, Vey. Mungkin saja dia sudah lepas landas tapi lupa untuk mengabari kamu," Jack menjeda ucapannya sebentar kemudian melanjutkan nya kembali, "Apa kamu lupa perbedaan waktu Amrik dengan Jerman itu berapa jam?"

Pertanyaan yang dilontarkan oleh Pamannya tersebut membuat Veyla mengendurkan sedikit pelukannya.

"Iya, Veyla ingat.." jawab Veyla dengan lirih sambil menundukkan kepala nya karena merasa terlalu gegabah dalam mengambil suatu kesimpulan.

Jack tersenyum kecil mendengar jawaban dari mulut keponakannya itu kemudian tangannya yang sudah mulai berkeriput itu memegang kedua bahu Veyla, "Terkadang dia rela bangun tengah malam demi mengucapkan selamat pagi ataupun sekedar say "Hi" buat kamu di telfon saat keadaan Berlin sudah pagi."

Ucapan Jack memang benar adanya. Bahkan Jevan setiap hari memasang alarm di pukul 2 atau 02:30 dini hari waktu Amerika agar dirinya tidak telat mengucapkan selamat pagi dan menyemangati sang istri yang berbeda negara dengan dirinya.

Stay Où les histoires vivent. Découvrez maintenant