11-Terperangkap Jebakan Mantan

964 77 0
                                    

Dentingan sendok yang tengah beradu dengan garpu di piring menghiasi keheningan yang terjadi diantara Veyla dan sang mantan, Daniel. Entah angin apa yang membawa Daniel berbuat seperti ini, Veyla pun tak tau. Namun, ia mencium bau-bau tak enak semenjak Daniel memberikannya sebuah chat secara mendadak dengan nomor yang tak ia kenal.

Memang setelah putus dari Daniel kala itu, Veyla langsung memutuskan semua komunikasi dengannya. Ketika masa SMA, Veyla memang sangat amat membenci Daniel, bahkan hingga sekarang rasa benci itu masih ada. Karena hari ini ia ingin mencari udara segar di luar rumah, jadilah ia menerima tawaran Daniel untuk makan bersama.

Setelah selesai dari aktivitas makannya, Veyla langsung meraih ponsel yang berada di dekatnya. Veyla menyalakan layar ponselnya untuk mengecek apakah ada sebuah notifikasi dari seseorang. Tapi nyatanya tak ada satupun sebuah pesan dari seseorang selain Caca dan Fika yang terus berkicau di grup WhatsApp milik mereka bertiga.

Daniel menatap Veyla dan ponsel milik perempuan itu secara bergantian. Lalu ia tersenyum miring tanpa sepengetahuan Veyla dan mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Beberapa detik kemudian ia memasukkan kembali benda tersebut ke dalam saku celananya dan mencoba bersikap sesantai mungkin.

"Dipantengin mulu handphone-nya. Gak dapat chat atau telfon dari suami ya?" Daniel memulai celotehannya yang membuat Veyla menggeram dalam hati. Jika ia mau, sekarang pun ia bisa berubah menjadi singa yang mengamuk.

Veyla menatap dingin Daniel, lalu memilih untuk mematikan daya ponselnya dari pada ia makan hati lebih lanjut. "Jadi cowok itu bisa gak mulutnya gak usah comel?" Veyla mulai mengeluarkan jurus kejudesannya. Ia sungguh menyesal menerima ajakan Daniel sang mantan laknatnya ini.

Daniel tertawa renyah sambil memegang perutnya, "Oke-oke. Kalau lo udah mulai judes kayak gitu bahaya. Entar gue dijadiin lempeng lagi." Sahut Daniel sembari memperhatikan Veyla yang tengah meminum minuman miliknya. Berduaan seperti ini bersama Veyla membuat Daniel sedikit flashback ke masa dimana keduanya masih bersama. Namun, Daniel tak mengharapkan untuk bersama kembali dengan Veyla. Ia hanya mengharapkan sesuatu yang ia rencanakan berjalan lancar.

"Gue liat dari tadi muka lo murung. Kenapa? Ada masalah sama suami lo?"

Cukup. Veyla sudah mulai gerah dengan kelakuan Daniel yang seolah-olah memancingnya untuk mengatakan semuanya.

Veyla menaruh minumannya lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Daniel. Veyla menghunus tajam mata Daniel menggunakan mata hazelnya. Kali ini ia tak main-main, ia benar-benar marah, "Kalau lo ngajak gue kesini cuma mau tau tentang rumah tangga gue, maka lo tengah bermain-main di kandang singa yang sedang kelaparan." Perempuan berambut kecoklatan itu menekankan setiap kata yang barusan ia ucapkan pada Daniel. Dan kali ini Daniel langsung diam seribu bahasa.

Melihat diamnya Daniel tersebut, Veyla langsung berdiri dari kursinya, mengambil tas yang tersampir di kursi, kemudian berlalu dari tempat makan yang sedang ramai itu.

Daniel tak bisa melarangnya jika sudah begini. Lagipula ia sudah mendapatkan apa yang ia mau, jadi kali ini ia akan melepas Veyla untuk sementara dan mungkin akan menangkapnya kembali untuk menjadikannya umpan kemarahan sang ex cool boy sekolahnya. Dendamnya masih membara maka dari itu, sebuah foto yang ia dapat tadi akan menjadi sebuah kejutan yang paling mengagetkan untuk Jevan.

***

V

eyla kembali ke rumahnya setelah sekitar 2 jam berjalan-jalan disekitar jalanan ibu kota yang hari ini cukup padat. Setelah acara makan-makan bersama Daniel, Veyla memilih untuk menenangkan pikirannya sejenak dengan berjalan-jalan seorang diri tanpa ditemani oleh teman-temannya.

Stay Where stories live. Discover now