Cantik [-02-]

2.5K 272 8
                                    

.
.
selamat membaca
Enjoy!
.
.






tok tok tok

Lexa mengetuk pintu rumah seseorang yang tak lain adalah teman barunya, Mark.
sebenarnya Lexa sangat gugup karena ini pertama kalinya ia bertamu ke rumah teman lelakinya, walaupun teman lelakinya cukup banyak namun ia jarang atau bahkan tak pernah.
Pintu rumah berwarna putih pun perlahan terbuka, menampilkan sosok wanita yang cantik yang membuat Lexa terkagum dan sepertinya sudah berumur sambil membawa sebuah tongkat berwarna merah dan putih yang pastinya milik Mark.

"eh? Maaf, dengan siapa ya?" Tanya wanita dihadapan Lexa dengan nada yang terdengar sangat lembut.

Lexa menggelengkan kepalanya membuyarkan lamunannya "ah.. saya Alexandra, saya berteman dengan Mark, kami bertemu kemarin pagi" Jawab Lexa tak kalah lembut

"ahahaha.. ini ternyata orangnya" Bahkan Tawanya pun lembut, "kemarin Mark bilang dia bertemu seseorang di taman lalu diantar pulang, aduh anak itu seperti anak hilang kan jadinya. Ah! Ayok nak Lexa masuk dulu" Ajaknya

Lexa mengikuti langkah wanita yang pasti adalah ibunya Mark, ia mengikutinya sampai berada di ruang tamu, rumahnya cukup luas dan rapi ditambah lagi halaman depannya yang terasa sangat sejuk karena terdapat banyak sekali tanaman, berbeda dengan rumahnya yang hanya memiliki barang barang yang tak berguna.

"Mark! Ini ada si cantik— eh, maksudnya Lexa!" Lexa yang mendengar itu sedikit terkejut lalu disambung oleh senyuman yang terkesan seperti salah tingkah.

Terlihat seseorang yang datang dari arah dapur dengan memasang wajah bingung, "Lexa? kamu datang?"

"Lebih baik kalian duduk dulu sambil ngobrol, Ibu mau buatin Lexa minum" Belum saja Lexa menjawab pertanyaan Mark, Ibunya sudah memotong terlebih dahulu.

Mereka pun duduk bersebrangan, perasaan canggung tengah menyelimuti mereka berdua, karena merasa tak nyaman akhirnya Mark membuka suaranya, "Kenapa diam? Kamu masih di situ kan, Lexa? Biasanya kamu banyak bertanya seperti kemarin" Sebenarnya itu bukan pertanyaan, melainkan sindiran.

Gadis itu terdiam sejenak lalu menaruh tiga kotak berisi kue kering yang dibungkus dalam satu tas, "Aku membawa sedikit kue, waktu itu aku membuat kue dan kebetulan ada yang tersisa, jadi aku berniat untuk berbagi"

Mark tersenyum, "Terimakasih banyak. dari kemarin aku rasa aku merepotkanmu"

Lagi dan lagi saat Lexa hendak menjawab, Ibunya Mark datang menghampiri mereka berdua dan menaruh satu gelas sirup di hadapan Lexa, "Diminum nak" ucap sang Ibu yang masih saja terdengar lembut.

Setelah itu, mereka bertiga pun berbincang bincang hangat, bahkan Lexa diajak Makan bersama.
Interaksi antara Mark dan ibunya membuat Lexa sangat iri dan sering menghela nafasnya karena ia tak bisa lagi berinteraksi manis kepada kedua orang tuanya.

.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam tanda ia harus segera pulang, dikarenakan besok ia harus bangun pagi untuk bersekolah. Lexa pun pulang tak lupa berpamitan pada Mark dan juga sang Ibu.

Setelah Lexa pulang, Mark terdiam melamun di ambang pintu untungnya Ibunya segera menyadarkan lamunan sang anak, "Ada apa? kok melamun?"

Mark tersenyum, ntah sudah berapakali ia tersenyum, "Ibu.." Panggil Mark yang dibalas oleh gumaman lembut

"Entah kenapa aku rasa dia benar benar cantik"

.
.
.

TBC
Jangan lupa vote + komen yaaa
makasih semuaa!!!
.
.
.

TBCJangan lupa vote + komen yaaamakasih semuaa!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
Tunanetra [MarkLee]
Chapter 02
.
.






























tunanetra [•MarkLee•][END]Where stories live. Discover now