Lexa [-04-]

1.8K 197 8
                                    

.
.
.
selamat membaca
Enjoy!
.
.
.









Selama dua bulan ini, Lexa dan Mark selalu bersama, saat pulang sekolah, berangkat sekolah, bahkan mereka pun sering bermain. Mark sudah semakin nyaman berada di dekat Lexa begitupun sebaliknya. Kedekatan mereka terlihat oleh ibunya Mark, dan ia sangat senang karena anaknya mempunyai orang lain yang bisa dipercaya selain dirinya dan juga Evelyn.

.

Kali ini Mark mengajak Lexa untuk ke kedai ice cream terlebih dulu untuk sekedar menghilangkan rasa penat. Di sana, mereka memesan dua cup ice cream dengan rasa yang disukai oleh Lexa, yaitu cokelat. Sesekali Lexa menanyakan materi pelajaran yang ia tidak mengerti kepada Mark, walaupun Mark mempunyai kekurangan di bagian matanya tapi bukan berarti ia tidak bisa mengerjakan materi orang normal biasanya, malah Mark lebih pintar dalam bidang SAINS dibandingkan Lexa.

Dirasa sudah tidak ada topik untuk dibicarakan, akhirnya Mark membuka suaranya memecahkan keheningan, "Lexa, kapan aku bisa mampir ke rumahmu? aku juga mau mengenal lebih dekat anggota keluargamu"

Lexa terkejut akan apa yang ditanyakan Mark, bukannya ia tidak mau kalau Mark main ke rumahnya, tapi ia hanya takut karena keadaan rumah yang kacau- tidak! Tapi perilaku keluarganga terhadapnya, "Ah... eum.. mending kita pulang yuk udah sore, nanti aku dicariin" Sesegera mungkin Lexa mengalihkan topik pembicaraan, tapi tetap saja Mark curiga.

"kenapa kamu mengalihkan pembicaraan? Aku bertanya loh, harusnya kamu jawab" Tanyanya dengan nada ketus.

"eummmm..... Nanti saja ya kalau kamu mau main ke rumah aku, di rumah aku lagi banyak tamu jadinya nanti agak repot gitu hehe"

Tapi tetap saja mark tidak percaya bahwa di rumah Lexa baik baik saja, pasti ada sesuatu yang Lexa sembunyikan, Mark tau mana nada bicara orang yang jujur dan berbohong.

.
.
.

Diperjalan pulang hanya ada keheningan yang diantara ke duanya, mereka sibuk dengan pikirannya masing masing, Mark sibuk memikirkan kenapa Lexa terdengar seperti sedang menyembunyikan sesuatu, dan Lexa memikirkan bagaimana jika Mark mencurigainya. Di tengah tengah perjalanan tiba tiba cairan kental berwarna merah mengalir di hidung Lexa, Lexa berhenti berjalan dan cepat cepat mengambil tisu yang ada di dalam tasnya. Merasa tak ada suara langkah kaki dari Lexa, Mark pun berhenti.

"kenapa berhenti?"

"nggak mark, tadi aku masukin barang aku ke tas dulu"

Lagi lagi Lexa berbohong kepada mark. Ia banyak mengeluarkan darah sampai delapan lebih tisu habis terkena noda merah.

.
.
.

Mark terus memikirkan Lexa sampai tak sadar bila ibunya sedari tadi berbicara kepadanya, dia yakin bahwa Lexa tidak baik baik saja.

"ibu?"

Yang dipanggil hanya menoleh dan masang wajah lembutnya.

"apa Lexa baik baik saja?"

"memangnya kenapa?"

Mark bercerita dari awal ia mencurigai Lexa, ibunya pun mempunyai firasat seperti itu namun cepat cepat ia buang jauh, mana mungkin seorang Lexa yang sangat ceria punya sisi kelam?

'andai saja aku bisa melihat, jadi aku bisa melihat keadaan Lexa seperti apa dan aku bisa melindunginya. Aku ingin melindungi bukan dilindungi'

.
.
.

.
.
.

TBC
jangan lupa vote + komen yaa
makasih banyak semuaa!!
.
.
.

tunanetra [•MarkLee•][END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang