.
.
.
Selamat membaca
enjoy~
.
.
.Hari hari di sekolah sudah selesai. Mark, Lexa, Dan Evelyn berjalan ke arah gerbang sekolah.
"Lexa, aku sama Mark mau ke cafe dulu. Kamu mau ikut?" Tanya Evelyn
Lexa menggeleng, "nggak, kalian aja. Aku nunggu kakak, lagian ini juga sedikit pusing" Gadis itu pun tersenyum
"Kalau kamu masih sakit lebih baik gak usah masuk sekolah dulu" -Mark
"Astaga... Ini cuma pusing doang kok" -Lexa
Lalu Evelyn dan Mark pergi meninggalkan Lexa, tak lupa dengan pamit.
Lexa duduk di halte bus sambil menunggu jemputan. Saat yang ditunggu datang, tanpa berfikir Lexa langsung masuk ke dalam mobil"Kamu kenapa? Muka kamu pucat" Kevin sedikit khawatir
"Sedikit pusing" Jawab Lexa singkat
Kevin hanya menghela nafasnya dan melanjutkan perjalanan mereka.
.
Selama perjalanan mereka ke rumah, tidak ada satupun yang membuka suaranya, hanya ditemani suara radio dan hingga akhirnya salah satu dari mereka membuka suaranya
"kak... Dingin" dengan gemetar, Lexa berbicara pada kakaknya
Kevin melihat itu langsung memberhentikan mobilnya, ia membuka jaket yang ia kenakan dan langsung di berikan pada Lexa.
Dirasa sudah cukup hangat, Lexa pun menyandarkan kepalanya ke kaca mobil dan melihat jalanan yang cukup sepi, tanpa dirasa cairan kental berwarna merah mengalir dari hidungnya.Lexa yang menyadarinya langsung menutup hidung, "kak.." kevin pun menoleh dan terkejut
"astaga!" kevin mengambil beberapa lembar tisu dan membersihkan darah yang keluar dari hidung adiknya
"kakak bilang apa... kamu jangan dulu sekolah, lihat! Kamu pucat dan masih demam ditambah sekarang mimisan" kevin sedikit meninggikan suranya
"maaf.." Lexa pun menunduk
Kevin membelai surai hitam adiknya lalu mengecup kening Lexa
"kamu tidur dulu, nanti kakak bangunkan" -kevin
.
.
.Sudah seminggu Lexa tidak hadir di sekolah, karena keadaannya semakin hari semakin memburuk.
Hari ini Mark, Evelyn, dan Samuel berada di rumah Lexa. Mereka menjenguknya karena mereka khawatir akan keadaan Lexa
"Lexa, kumohon.. Kamu harus mau periksa ke dokter" ucap Mark yang barada di sisi Lexa
"nggak! Ini hanya sakit biasa!" jawab Lexa dengan sedikit meninggikan suaranya
Orang orang yang berada di kamar Lexa hanya menghela nafasnya kasar. Dirasa mereka sudah tak mampu lagi untuj membujuk Lexa, mereka pun pamit pulang kepada Lexa dan Kevin.
Setelah semuanya pulang, Lexa berlari kecil ke arah kamar mandi, karena dia merasakan mual. Di sana ia memuntahkan segala isi di perutnya
Saat Lexa menoleh ke arah kaca, dia mendapati area kulitnya menjadi berwarna keunguan atau lebam, padahal dia sangat ingat bahwa tidak pernah ada yang memukulinya selama ia sakit
"apa mungkin ini cacar?" gumam Lexa
Lexa mendengar suara langkah kakaknya, ia segera menutupi bagian kulitnya yang lebam.
"kamu kenapa?" tanya Kevin
Lexa menggeleng, "tadi cuma sedikit mual"
Lalu Kevin menuntun Lexa ke ranjangnya dan membaringkannya. Saat menuntun adiknya, kevin bisa merasakan tubuh adiknya yang sangat lemas, bahkan lebih dari biasanya.
Kevin menggenggam tangan adiknya
"kita ke dokter ya" ucap kevin dengan tatapan sendu
"nggak mau" lexa tetap pada pendiriannya
"yaudah, kamu tidur ya" Akhirnya Kevin pun menyerah
Kevin mengecup kening adiknya lalu beranjak pergi dari kamar itu.
.
.
..
.
.TBC
Jangan lupa vote + komen ya
makasih semuanya!:D
.
.
..
.
.
Tunanetra [MarkLee]
Chapter 14
.
.
.
YOU ARE READING
tunanetra [•MarkLee•][END]
Teen FictionKehidupan yang amat sangat terasa gelap dirasakan oleh pemuda satu ini. Mark, seorang pemuda yang mengalami gangguan pada penglihatannya hingga menyebabkan kebutaan membuat hidupnya terlihat menyedihkan. Namun, ia bersyukur karena ia masih memliki o...