kisah Menyakitkan [-05]

1.7K 184 0
                                    

.
.
.
selamat membaca
Enjoy!
.
.
.






Lexa memandang sebuah foto yang diberi bingkai indah, di sana terdapat dua anak kecil yang sedang tersenyum manis menghadap kamera. Gadis itu tersenyum melihat fotonya masa kecil–bukan tersenyum senang, namun tersenyum miris sesekali meneteskan beberapa tetesan air mata.

"kakak, cepatlah pulang aku takut. Aku tidak baik baik saja di sini"

Baru saja Lexa mendaratkan tubuhnya di atas kasur, ada suara yang sangat membuat dirinya ketakutan, dan orang inilah yang menjadi penyebab keterpurukan Lexa.

"LEXA!!!"

Seorang lelaki  mendorong pintu dengan sangat kuat hingga membuat suara yang sangat keras, sehingga membuat Lexa terkejut dan ketakutan

"lihat itu di bawah! Ruang tamu belum kamu bersihkan! Pekerjaan kamu belum selesai tapi kamu malah enak enakan di sini!!!"

Lexa langsung berdiri dan berlari ke bawah untuk mengerjakan pekeraan yang ia belum sempat bereskan. Saat ia merapikan ruang tamu, saudara saudara Lexa sesekali menjahili Lexa dengan cara apapun, sampai Lexa kehabisan kesabarannya

"Heh! Ini udah Lexa bersihin! seenaknya aja di kotorin lagi! Emang kamu mau membersihkannya kembali?! Nggak kan?!!!" kali ini Lexa benar benar kehabisan kesabarnnya dan mengeluarkan suara yang sangat besar

"wah wah...berani beraninya kamu sama kita! Dasar biadap!"

"dasar brengsek!"

Lexa baru saja mengeluarkan kata kata yang tak pernah ia keluarkan. Saudara saudara Lexa merasa kesal akhirnya memukuli Lexa dengan barang barang yang ada di sekitar mereka. Lexa terjatuh lemah dan menangis pelan sudut bibirnya terasa perih, tangannya terasa patah, dan ia mengeluarkan darah di bagian hidungnya

"menangislah sekencang mungkin! Di rumah ini tidak akan pernah ada yang perduli sama kamu!"

Lexa mencoba untuk berdiri walaupun rasa sakitnya luar biasa, ia pergi ke luar rumah untuk menemui sahabatnya namun di sana tidak ada tanda tanda adanya Evelyn ataupun keluarganya, akhirnya Lexa berjalan pulang dengan air mata yang setia menemaninya bersamaan dengan mengalirnya air hujan yang berhasil membuat tubuhnya basah kuyup.
Di perjalanan, ia bertemu dengan Evelyn dan Mark yang sedang berjalan santai dengan menggunakan payung berwarna biru langit

"lexa?! Kamu kenapa? Astaga wajah kamu kenapa?!"

Tanya Evelyn dengan nada yang sangat khawatir, tidak hanya Evelyn yang khawatir tapi Mark juga khawatir mendengar nada suara dari sepupunya itu.

Lexa menatap Mark dan Evelyn dengan tatapan lemah dan seperti meminta bantuan. Evelyn segera menuntun Lexa ke arah rumah Milik Mark

.
.
.

Lexa kini sedang menangis terisak isak, mark yang di sisinya pun terus menerus menenangkan Lexa, karena tidak ada cara lain Mark mengagkat tangannya perlahan dan mencari wajah Lexa hingga akhirnya telapak tangan mark menempel pada pipi Lexa yang basah karena air mata, Mark mengusap pelan air mata yang mengalir dengan ibu jarinya yang lembut

"Ssssttt... Sudahlah jangan menangis lagi, kamu nggak sendiri, kamu kan punya aku Lexa"

'aku memang tidak bisa melihat keadaan kamu, tapi mendengar kamu menangis entah kenapa rasanya hati ini sakit. Aku gak tau apa masalah kamu tapi aku yakin kamu punya banyak masalah' Batin Mark

Evelyn datang ke kamar Mark dengan membawa secangkir teh hangat

"kamu punya masalah di rumah? Kalau kamu punya masalah cerita saja" ucap mark dengan nada yang sangat lembut

Lexa dan Evelyn saling menatap dengan tatapan penuh arti

"hhhhhhh.... Oke, aku bakal cerita ke kamu.."

Lexa mulai bercerita dari awal hingga akhir penderitaan yang ia lalui selama bertahun tahun lamanya.

Dulu saat Lexa berumur tujuh tahun Lexa mendapatkan kasih yang penuh dari kedua orang tuanya maupun kakaknya, hingga akhirnya Lexa kehilangan sosok ibu di hidupnya yang membuat ia cukup terpuruk, bukan karena sakit atau kecelakaan tapi ibu Lexa meninggal karena di bunuh oleh temannya sendiri. Ayah Lexa yang sama terpuruknya dengan Lexa memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari atas gedung kantor miliknya yang cukup tinggi. Kakaknya pun sama, kakak Lexa pergi ke Amerika untuk menghidupi sang adik tercintanya. Seriap bulan, kakak Lexa memberikan sejumlah uang yang diberikan kepada sepupunya yang amat sangat kejam.

Sepupu Lexa sangat tidak menyukai Lexa karena apa yang dimiliki Lexa, yaitu harta. Dan saat ini sepupu Lexa lah yang selalu memberi Lexa uang dengan harga yang sangat kecil. Lexa sering mendapatkan siksaan dari sepupunya itu bahkan bisa dikatakan hampur setiap hari.

Mark mendengar semua kisah kehidupan Lexa. Jujur, Mark sangat merasa bersalah kepada Lexa, dia selalu terdengar ceria dan bahagia, tapi nyatanya Lexa mempunyai sisi hidup yang sangat menyakitkan.

.
.
.

.
.
.

TBC
jangan lupa vote + komen ok
Makasih semuaa!!!
.
.
.

TBC jangan lupa vote + komen okMakasih semuaa!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
Tunanerta [MarkLee]
Chapter 05
.
.
.






tunanetra [•MarkLee•][END]Where stories live. Discover now