[VN] Vernon

18.4K 2.9K 830
                                    

Vernon Chwe
as
dr. Vernon Malcolm

"Saya bisa ngeramal, dok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya bisa ngeramal, dok."

Gue tersenyum kemudian memasang wajah penuh antusias saat salah satu pasien lansia gue yang terkena penyakit pikun atau Demensia berkata demikian. Setiap kali beliau datang kemari, pasti kita harus kenalan dari awal lagi karena secara otomatis dia akan melupakan apa yang sudah dilakukan, dikatakan, dan didengarkan selama satu minggu kebelakang. Namanya Pak Goro, usianya 68 tahun dan sudah lima bulan lamanya menerima pengobatan dari Instalasi Kesehatan Jiwa Lansia atau Psikogeriatri.

"Coba ramal saya, Pak."

Laki-laki itu memejamkan matanya, tangannya bergetar seakan-akan dia sedang mengendalikan suatu kekuatan. Sejak usianya lima puluh tahun, Pak Goro dinyatakan mengidap penyakit keturunan bernama Huntington disease. Penyakit ini menyebabkan penderitanya mengalami gangguan dalam berpikir dan bergerak, juga gangguan kejiwaan. Seseorang yang menderita penyakit ini akan mengalami kesulitan dalam beraktivitas dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sama halnya dengan Pak Goro yang sudah tidak bisa lagi berjalan sendiri dan seringkali mengalami gangguan mood yang serius sehingga tidak jarang membuatnya mengamuk tanpa alasan.

"Anda pasti keturunan Belanda." Sebenernya gue keturunan Amerika, tapi oke lah namanya juga ramalan orang gak sehat. "Anda adalah Reinkarnasi dari William Daendels. Tau siapa William Daendels?"

Gue cuma menggeleng, padahal dalam hati udah mencoba sabar banget karena dituduh sebagai reinkarnasi dari tokoh kejam Belanda di jaman penjajahan. "Cowok ganteng ya pak?"

Mendengar jawaban itu, dia memukul kepala gue dengan topi koboi yang selalu dia gunakan. "Bukan! Mentang-mentang keturunan Belanda, otaknya ngikut bodoh." makinya, "William Daendels itu gubernur jenderal Hindia Belanda, dia yang membangun jalan dari Anyer ke Panarukan. Saat itu banyak banget warga Indonesia yang menderita karena proyek kerja paksa ini."

"Terus hubungannya sama saya apa pak?"

"Gak ada."

Gue kesurupan Herman William Daendels beneran aja bisa gak sih? Ekspresi wajah gue berubah drastis, gue yang semula bersidekap diatas meja kini menyandarkan punggung ke kursi hingga bergoyang ke kanan dan ke kiri. "Katanya saya reinkarnasinya, ramalan bapak gak bener nih." ucap gue yang langsung membuat laki-laki berusia lanjut itu mengerutkan kening karena emosi.

"Muka kamu doang yang reinkarnasinya, mirip. Saya ke Monas taun 1986 liat muka dokter disana, disamping foto Pangeran Diponorogo."

Pangeran Diponorogo?

"Pangeran Diponegoro kali pak, Ponorogo mah Reog."

Untuk yang kedua kalinya, dia memukul gue dengan topi koboi di tangannya. "Yang hidup lamaan siapa? Yang lebih tau soal sejarah Indonesia siapa? Saya! Kamu tuh cuma bocah reinkarnasi dari Daendels, kejam."

TIGA BELAS JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang