1.1 Raga

22.7K 3K 1.2K
                                    

Raga

Gak habis pikir gue sama kejadian di kamis pagi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gak habis pikir gue sama kejadian di kamis pagi ini.

Gue yang baru selesai jaga malam di UGD langsung meluncur ke rumah Vernon yang terletak di daerah Dago Atas. Sekitar jam dua subuh, Vernon WhatsApp gue katanya Dino ada di rumah dia dan gak sadar-sadar akibat diajakin mabok sama adiknya. Gue gak tau detailnya gimana, tapi yang pasti nyali adik perempuan Vernon boleh juga kalo sampe berani ngajakin lelaki sepolos Dino clubbing bareng hingga tumbang kayak orang mati gitu.

Maap maap aja nih, selama hampir tiga puluh tahun Raga Askaradewa hidup di dunia, gue belum pernah sekalipun menginjakkan kaki di klub malam. Meski tinggal jauh dari kedua orang tua yang saat ini menetap di Ibukota sejak duduk di bangku SMA, gue gak pernah memiliki niat hidup gak bener dengan cara ngabisin duit dan ngerusak badan di tempat begituan. Sebagai penjunjung tinggi kesehatan, gue malah lebih senang merogoh kocek yang lumayan untuk ikut klub fitness di salah satu fitness center ternama Kota Bandung.

Saat tiba di sebuah komplek minimalis sekitar Dago Atas, gue langsung bertemu dengan si pemilik rumah yang kini garuk-garuk kepala. Tadi gue sempet ngehubungin yang lain supaya kalo ada waktu, beberapa diantara mereka bisa menyempatkan datang kesini buat nemuin Dino. Gue sih gak pernah ngelarang-larang apa yang dilakukan orang. Mau mabok kek, having sex kek, semuanya hak mereka dan akan dipertanggungjawabkan oleh mereka juga jadi cuek-cuek aja meski ada sedikit rasa kecewa pas liat Dino gelutukan diatas sofa kayak gitu.

"Dino gak salah anjir, Bang." Vernon memberikan klarifikasi, "Adek gue yang salah."

"Cerita dulu ke gue, Ver, semalem gak jelas soalnya gue lagi ada pasien." Ucap gue yang kini duduk dekat Dino buat sekedar memeriksa keadaan dia.

"Gua juga belum tau jelasnya, Bang. Cuma semalem, pas gue lagi jadi DJ di Casper, gue liat ribut-ribut dan ternyata adek gue anjir berantem sama cowok random. Saat gue ajak balik katanya dia kesini sama temennya yang sekarang mabok parah. Gak nyangka juga kalo ternyata temennya itu adalah Dino, temen kita." Sampe sini keterangannya masih setengah jelas. Asumsi gue sih Dino gak mungkin minum alkohol kalau nggak diajak atau dijebak.

"Adek lo mana?"

"Lagi mandi dia, sadar duluan kayaknya udah biasa." Jawabnya agak malu gitu. Mau gak malu gimana coba Vernon sebagai abang disini? Adiknya gak pernah unjuk muka, sekalinya diumumkan ke Tiga Belas Jiwa eh malah jadi biang onar. Kalo adik gue yang kayak gini sih, gue auto ngomel sampe mulut gue berbusa. Untungnya Vernon dan adiknya terbiasa hidup dalam lingkup pergaulan yang bebas, sama seperti ketika mereka masih berada di belahan Amerika sana.

Cewek cantik yang matanya bulat dengan iris berwarna kebiruan itu gak banyak cerita pas bersiap pergi dari sana. Tebakan gue gak meleset, Sofia kenal Dino lewat Tinder dan mereka ketemuan kemarin sore. Katanya Sofia pikir, Dino tuh sama kayak cowok-cowok lain yang sering dia temui di kampusnya gitu. Tapi ternyata ketika ditanya tau Casper atau enggak, dia kebingungan dan berakhir naas sebagai pria mabuk berat di club malam kenamaan yang ada di jalan Pasteur. Pengen ketawa iya, kesel iya. Dino tuh auranya aja yang bad, aslinya kan bayi banget alias gak tau apa-apa saking polosnya dia.

TIGA BELAS JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang