2.10 Mada

15.3K 2.5K 1K
                                    

Mada

It's been two weeks since I married that girl

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

It's been two weeks since I married that girl.

Gak ada yang berubah, mungkin yang berbeda cuma canggungnya kita berdua ketika hidup dibawah atap yang sama. Meski pernah tidur bersama, gue tetep aja ngerasa aneh ketika setiap malam selalu ada orang lain yang juga menutup mata tepat disebelah lo. Statusnya emang istri, cuma ya ... gitu lah, ibaratnya masih harus menyesuaikan.

"Mau sarapan sama apa?"

Kenal kurang dari satu tahun dengan Arsha dan langsung terikat dalam sebuah pernikahan tuh banyak memberikan gue kejutan-kejutan baru. Arsha gak sepolos itu, Arsha juga gak sebaik itu. Kadang di beberapa kesempatan, dia selalu menunjukkan sisi tegasnya yang gak jarang bikin gue kaget.

"Apa aja."

"Roti aja ya? Aku males masak, sakit pinggang."

Rasanya gue pengen jawab, ngapain lu nawarin kalo ujungnya roti lagi, roti lagi.

"Libur tapi berasa gak libur, bosen banget." Eluhnya sambil berjalan menuju meja pantry. Sebelah tangannya tertekuk di belakang pinggang, cara berjalannya agak berbeda walau perutnya masih sangat kecil— baru terlihat bulat jika memakai baju ketat.

"Rutinitas tuh ini lagi, ini lagi." tambahnya, entah lagi ngebicarain apa. "Pagi sarapan, berangkat kerja, pulang, tidur, and repeat."

Gue menyibak rambut ke belakang lalu duduk diatas sofa. Tubuh bagian atas gue telanjang, tadinya sih pakai baju tapi karena Arsha mancing-mancing, akhirnya tadi malam gue kelepasan. "Emang pengen ngapain? Gak usah kode-kode, ngomong aja, aku gak sepeka itu buat paham sama omongan kamu."

"Jalan-jalan." as I guess ... "Mau eskrim, sama apa gitu yang pedes. Seblak enak kali ya?"

"Sha," gue memanggil namanya, "Minggu ini kamu ngidamnya parah banget. Kamu tuh ngidam apa doyan sih?"

"Ya mana aku tau." Caranya mengolesi selai diatas lembaran roti begitu penuh emosi. "Aku gak pernah suka serabi, aku gak pernah makan ketan bakar tabur kelapa. Tapi semenjak hamil, aku jadi tau rasa dari dua makanan itu. Anak kamu nih yang minta, bukan aku."

"Sekarang maunya eskrim apa?" Tanya gue.

"McFlurry, tapi yang ... yang di Yogya Kepatihan!"

Mendengar hal itu gue langsung berdiri, berjalan mendekat kearahnya cuma buat melihat wajah datarnya. "McFlurry mah depan apartemen juga ada, ngapain ke Yogya Kepatihan?"

"Ya beda, di Yogya Kepatihan abang-abang Mekdi-nya ganteng."

Astaga ...

Ibu hamil tuh emang gini apa gimana sih?

"Yang ngidam bayinya apa ibunya? Kok tau bentukan cowok ganteng?"

"Kenapa? Cemburu kamu?"

Gue berdecih, "Mana ada, terserah mau bilang ganteng ke siapa toh minta tanggung jawabnya tetep sama aku."

TIGA BELAS JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang