3.13 Dino

11.1K 2.2K 1.2K
                                    

Dino

Kalau lagi kumpul lengkap seperti ini, gue selalu ngerasa bahwa gue lengkap juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau lagi kumpul lengkap seperti ini, gue selalu ngerasa bahwa gue lengkap juga. Meskipun seharian ini capek karena praktek dan masak di RSJ, gue seakan bisa melupakan semuanya begitu saja apalagi ketika udah dibuat ketawa. Pikiran gue agak berat sih, tepatnya saat bang Vernon membahas perihal Sofia kepada gue lagi.

Gue sendiri bingung harus menjelaskannya berapa kali kepada perempuan berdarah Amerika itu. Peduli yang gue berikan kepadanya disalah artikan, dan gue mulai merasa tidak nyaman karena perempuan itu adalah adik dari temen gue juga. Dulu sempet ada rasa tertarik, tapi ya cuma sekedar tertarik aja. Dan sekarang? Jangankan mikirin perasaan, gue kayaknya lebih bingung karena takut nggak kebagian gala launching game Desperados 3.

Udah beberapa hari ini, Bang Khrisna selalu ngundang kita semua buat datang ke rumahnya. Kita-kita sih jelas kesenengan, soalnya selalu dikasih banyak makanan gratis dan bebas beli apa aja buat nyemil di rumahnya. Bang Johan malah lebih parah, sampe tau kode akses dan password M-banking punyanya Bang Khrisna sehingga dia seenaknya top-up ini itu buat beli makanan.

Kalau nggak salah, resign-nya Bang Khrisna akan dapat acc dalam tiga minggu lagi. Katanya sebelum sibuk di rumah sakit yang akan dia pimpin, dia mau puas-puasin bebasin diri sama Manjiw Squad dulu. Agak gak ikhlas sih sebenernya, tapi kan hak kita cuma mendukung, bukan melarang, apalagi ini sudah jadi pilihan dia.

Karena pulang setengah sebelas dari rumah bang Khrisna, keesokan harinya gue lesu banget akibat kurang tidur. Sering banget nahan nguap depan pasien, jadi gak enak karena keliatan nggak bersemangat. Mana hari ini yang terapi banyak anak-anak, tapi seceria apapun gue hari itu, wajah lelah tetap nggak bisa gue sembunyikan dengan rapat.

Bukannya segera pulang ketika jam kerja berakhir, gue malah menenggelamkan wajah diatas meja untuk menutup mata. Percuma sebenernya, gue nggak bisa tidur juga dan malah tambah sakit kepala. Akhirnya dengan wajah yang keliatan makin kusut, gue memilih bergegas pergi supaya bisa segera berisitirahat.

"Lemes amat lo." Bang Joshua kayaknya baru pulang juga, dia langsung merangkul pundak gue dan berjalan bersama keluar dari sana. "Kenapa? Banyak kerjaan?"

"Nggak juga bang, belakangan lagi kurang tidur nih." Jawab gue jujur, "Lo langsung balik?"

"Kayaknya nemuin dulu Alexa, udah janji dari kemarin mau dinner bareng."

Dinner katanya, apalah gue yang malah winner winner chicken dinner.

"Kapan dong diresmiin?" Canda gue.

"Soon, masih suka gini aja." Katanya. Gue ikut seneng deh liat bang Joshua, dia jadi keliatan makin sehat dan happy setelah jadian sama dokter pribadinya. Dia juga jarang banget kedengeran lagi low condition, emang obat paling mujarab itu cuma hati ya; perasaan dan kebahagiaan.

"Duluan, hati-hati bawa motornya jangan ngantuk!" Pesannya ketika kita sudah sampai di parkiran. Gue tos dulu sama dia, lalu lanjut jalan karena parkiran motor dan mobil itu beda. Sambil jalan, gue iseng buka hape buat cek beberapa pesan yang masuk. Terus ada nama Therena di pop up pemberitahuan. Itu loh, teteh dokter kecantikan yang waktu itu gue kenalin.

TIGA BELAS JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang