3.7 Khrisna

15.6K 2.5K 2.1K
                                    

Khrisna

"I'm trying so hard, but I can't hold up

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"I'm trying so hard, but I can't hold up."

Gue masih ingat betul dengan pesan Freya minggu lalu yang langsung dia tarik begitu gue membacanya. Awalnya gue pikir dia cuma lagi kumat sama kebiasaannya, tapi semakin sini gue semakin tau kalo ternyata Freya emang udah capek sama hidupnya, sama semuanya.

Khrisna Adhyaksa itu, meski gak berbakat buat pasang image baik sebagai orang yang punya sifat pedulian, jauh didalam dirinya dia juga kepikiran sama setiap keadaan. Walaupun gue pengen jual Freya, walaupun Freya pengen banget resign jadi adik gue, kita berdua sebetulnya selalu saling melindungi dan menutupi satu sama lain. Like ... we wouldn't let each other to getting hurted.

Gue sudah paham konsekuensinya apa, dan gue sudah siap dengan segala kemungkinan makanya gue menyuruh Freya pulang. Karena menurut gue, memaksakan diri untuk bertahan di tempat yang tidak nyaman itu bukanlah sebuah pilihan yang benar. Lo berhak menentukan akan membawa hidup lo kearah mana, karena sejatinya orang lain gak punya hak atas diri lo sekali pun mereka orang tua lo.

"Papa nyari gue ke lo?"

"Iya."

Gue menggigit lembaran roti yang diolesi selai cokelat itu dengan tidak berselera.

"Sorry, ngerepotin."

"Bakalan lebih repot kalo di Scotland lo bunuh diri."

Dia ketawa, "Ya, hampir." katanya.

"Diem di rumah, istirahat. Punya duit gak lo?"

"Ada, kemarin di airport gue ke money changer soalnya." Matanya sedikit sembab, yang gue tau sih semalem dia sesenggukan parah pas gue balik nganterin Lussy ke rumahnya. Abis nangis ke cowoknya kali, makanya rada bengkak kayak diompolin cecunguk gitu.

"Gue berangkat, gak tau balik jam berapa. Kalo misal pergi pintu harus dikunci, pager juga. Mau salim dulu gak lo sama gue?" Tangan gue terulur kearahnya, namun perempuan gak punya adab itu malah menepisnya kencang dengan wajah meremehkan.

"Mertua gue juga bukan, najis banget." umpatnya, dasar cewek sialan.

Gue tidak menanggapi apapun lagi, memakai jaket dengan segera kemudian pergi begitu saja setelah menggetok kepala udangnya itu. Dia berteriak kesal, sementara gue cuma ketawa puas dan membanting pintu dengan kencang. Bugatti yang akhir-akhir ini demen banget gue pake ini kembali gue kendarai. Alih-alih langsung mengambil arah menuju tol, gue malah mampir dulu ke sebuah perumahan yang tampak ramai di jam sepagi ini.

Aman, Arthur kayaknya udah berangkat jadi gue gak perlu dicengin sama cowok yang suka ngobral ketawa itu.

"Dokter Khrisnaaa!"

Sebel banget gue tiap denger Lussy teriak mirip bocah gitu, tapi gue juga gemes sampe gak sadar suka ketawa sendiri saat ngedengernya.

"Hari ini jangan kerja ya." Jelas mukanya langsung kaget, "Pergi sama saya, udah saya bilangin ke HRD kok."

TIGA BELAS JIWAWhere stories live. Discover now