4

2.7K 215 25
                                    

Ranjang berukuran sedang itu terus berdecit keras dan makin cepat. Menunjukkan kuatnya pergumulan yang terjadi di atasnya. Minju meremas kedua lengan Yujin, mencengkramnya kuat ketika orgasme itu kembali menyerang dirinya. Yeoja itu mendongakkan kepalanya, meraup udara sekuat-kuatnya seolah ia belum pernah menghirupnya.

Yujin melenguh pelan, mendaratkan kecupan singkat di leher Minju. Yeoja itu kembali mengerang, benda tumpul yang tertanam di dalam tubuhnya kembali mengeras.

"Eunghhh... ooahh,, ahhh Minhhhjoo~" Yujin menggumam tak jelas. Pemuda itu kembali menggerakkan pinggulnya, mencari titik terdalam yang membungkus hangat bagian vitalnya. Minju lagi-lagi hanya bisa mengerang. Rasa panas di tubuhnya perlahan mulai menghilang seirama dengan hentakan junior Yujin di dalam tubuhnya. Minju menggigit bibirnya, rasa nikmat itu terus menguasainya, membawanya terbang sampai ke kahyangan.

Minju belum pernah merasakan sentuhan panas dan menggairahkan seperti ini. Percintaan ini adalah yang pertama baginya, Minju seperti tenggelam dalam mimpi indahnya, mimpi paling erotis yang pernah di alaminya.

"Eungghh ahhhh ooohhhh" Minju kembali mendesah, pemuda itu semakin kuat merasuki tubuhnya. Logikanya telah hilang entah ke mana, Minju hanya tahu bahwa dia ingin dipuaskan, dan pria asing ini telah memberikan semuanya.

Minju tidak mau berkonfrontasi dengan akal sehatnya atau sekedar mencari tahu kenapa dia bisa se-liar itu. Dia hanya ingin merasakan klimaksnya. Lagi dan lagi.

"Ahhhkkhhhh" Minju menjerit, rasa nikmat itu kembali menjalar hangat menyelimuti tubuh telanjangnya, menimbulkan efek remasan kuat pada junior Yujin yang tertanam di dalam tubuhnya.

Yujin mendesah kuat. Cairan spermanya kembali keluar di dalam tubuh Minju. Seketika tubuhnya menimpa Minju. Yujin menyembunyikan wajahnya di balik ceruk leher Minju, mengambil nafas sejenak setelah proses orgasmenya yang entah sudah yang keberapa.

Yujin mengecup kembali leher jenjang tersebut, menyusuri tiap inchi kulit mulus itu dengan bibir tebalnya. Minju kembali melenguh ketika benda lembut dan dingin itu melumat intens bahu mulusnya.

"Kau selalu indah di mataku Noona.. aku benar-benar mencintaimu, aku sangat mencintaimu. Terima kasih sudah kembali malam ini" Yujin mulai merancau, suara isakan mulai terdengar di sela-sela ucapannya.

Minju membuka kedua matanya perlahan, merasakan cairan hangat yang menetes di bahu polosnya. Entah apa yang merasuki Minju, yeoja itu merasa begitu iba dengan pemuda asing yang ada di depannya,. Minju meraih wajah Yujin, menatap kedua mata indah yang kini tengah berkaca-kaca. Minju menarik pemilik wajah itu ke dalam pelukannya, membelai rambut Yujin dengan lembut dan penuh kasih sayang.

"Uljimma~" bisiknya lembut, namun terdengar begitu hangat di telinga Yujin.

"Minhjoo"

"Hm?"

"Aku sangat mencintaimu."

Yujin menarik tubuhnya dari pelukan Minju, ia sangat ingin melihat wajah Min joo yang tengah ada di dalam dekapannya. Namun pengaruh alcohol benar-benar membuat jarak pandanganya semakin terbatas.

Yujin semakin mendekatkan wajahnya ke wajah wanita idamannya itu. Bibirnya seolah telah hapal di mana letak bibir ranum yang sedari tadi menggoda birahinya. Dan kemudian decakan saliva itu kembali terdengar memenuhi setiap sudut ruangan.

Yujin membimbing tubuh Minju untuk berputar dan duduk di atasnya. Minju memejamkan matanya erat, posisi women on top membuat junior Yujin semakin dalam menghujam pusat dirinya.

Minju kembali menggerakkan tubuhnya. Mencari kenikmatan untuknya dan juga pria yang tengah mendesah di bawahnya. Adegan panas itu kembali terulang seolah rasa lelah tidak akan pernah bisa menghentikan mereka. Minju dan Yujin terus mendesah bersahutan, mewarnai setiap detik pergerakan yang membawa mereka terbang hingga ke surga.

TIMING (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang