21

1.3K 205 62
                                    

Yujin dan Yena masuk ke dalam bar yang cukup terkenal di daerah Seoul tersebut. suara hingar bingar musik yang menghentak-hentak menyambut mereka untuk terbuai dalam panjangnnya malam bersama ribuan anak muda.

Yujin dan Yena memesan tempat yang sedikit jauh dari kegaduhan. Mereka lebih suka hanya duduk diam dan menikmati Suasana club malam daripada harus terjun langsung ke lantai dansa.

Yena nampak mengamati tempat di sekelilingnya, setelah menemukan apa yang ia cari pemuda tampan berwajah kekanakan itu melambaikan tangannya dan meminta seseorang datang ke arahnya.

Yujin mengamati seseorang nampak setengah berlari menghampiri mereka. Dokter tampan itu sedikit mengernyitkan dahinya ketika mendapati bahwa seseorang yang dipanggil Yena adalah Jo Yuri, teman dari Kim Minju.

"Apa kabar Yena-ssi, Yujin-ssi. Kalian ingin memesan sesuatu?" Tanya Jo Yuri ramah.

"Aku pesan wine saja." Ucap Yujin ramah, Yuri mencatat pesanan Yujin di dalam buku note kecilnya yang ia letakkan di saku rok mininya. Yuri beralih menatap Yena yang sibuk menatap ke arahnya. Yeoja mungil itu sedikit salah tingkah karena diperhatikan dengan begitu intens oleh pria tampan bermarga Choi tersebut. Yujin sedikit menggaruk tengkuknya yang tidak gatal kemudian menyikut pelan perut Yena.

"Boleh aku memesanmu Yuri-ya?" ucapnya dengan nada seductive. Yuri hanya terkekeh pelan mendengar godaan Yena. Sedangkan Yujin, ia ingin sekali menenggelamkan sahabatnya itu ke dasar sungai Han karena sudah mengatakan hal paling menjijikkan di depannya.

"Bawakan wine saja untuk kami berdua Yuri-ssi." Pungkas Yujin sebelum mendengar hal yang lebih menjijikkan lagi dari mulut Yena. Yuri mengangguk patuh kemudian menyiapkan minuman yang dipesan oleh Yujin dan juga Yena.

"Kau benar-benar keterlaluan hyung." Ucap Yujin ketus melihat tingkah Yena.

"Wae? Dia cantik dan menggemaskan. Aku hanya ingin menggodanya." Timpal Yena membela diri.

"Aku tidak suka kau menggoda dan mempermainkan sahabat calon istriku. Cari saja wanita lain." Ujar Yujin possessive.

"Yaa.. Kau ini kenapa? Belum menjadi suami Kim Minju sudah seenaknya melarangku mendekati temannya. Apa kau saja yang boleh berkencan? Selama kau patah hati selama 7 tahun aku selalu menghormatimu dan tidak berkencan dengan siapapun. Sekarang kau sudah menemukan pengganti Jung Min Joo, apa aku juga tidak boleh berkencan?"

Yena tersadar dengan kecerobohannya. Tanpa sengaja ia mengungkit masalah Jung Min joo di depan Yujin. Yena menatap ragu ke arah namja yang lebih muda darinya. Sedikit cemas jika ingatan itu akan membuatnya moodnya semakin berantakan.

Yujin memalingkan wajahnya sampai kemudian Yuri datang dan mencairkan suasana yang sedikit kaku di antara dua sahabat itu.

"Ini pesanan kalian. Keundae, Yujin-ssi apa kau datang kemari untuk melihat penampilan Minju? ia akan bernyanyi malam ini." Ucap Yuri masih dengan nada ceria.

Yuri mendongakkkan kepalanya, ia benar-benar tidak tahu tentang kabar Minju beberapa hari terakhir ini. Kesibukannya di rumah sakit benar-benar menyita semua perhatiannya.

"Apa dia baik-baik saja? Aku sibuk belakangan ini jadi tidak sempat menemuinya." Ucap Yujin sedikit menyesal.

"Ah,, begitukah? Meski kau sibuk seharusnya kau tetap menghubungi dia." Ucap Yuri melemah. Sedikit kecewa, karena ia sudah terlanjur menganggap Yujin sebagai pria baik yang penuh perhatian kepada Minju.

Yujin bisa menangkap signal kekecewaan itu, pria tampan itu kemudian berinisiatif untuk menemui Minju sebelum naik panggung.

"Di mana dia sekarang? Apa aku bisa menemuinya?"

TIMING (END)Where stories live. Discover now