Chapter 1

278 15 1
                                    


Selena's POV

Aku membersihkan wajahku yang terlihat berminyak, setelah itu melepas apron yang sejak tadi kupakai dan langsung mengambil tasku, jam kerjaku sudah selesai, aku melihat Jules yang juga bersiap siap untuk pulang.

"Apa kau ingin pulang bersamaku Jules?"tanyaku padanya.

"Umm duluan saja, aku masih ada urusan  dengan Mr.Jared."

"Oh baiklah kalau begitu aku pulang duluan, kau jangan pulang terlalu larut baby"ucapku pada Jules, lalu ia tersenyum padaku.

"Tentu tidak" jawabnya sembari tersenyum.

Aku berjalan keluar restauran dan melirik arloji yg melingkar di tanganku,ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Lelahnya diriku seharian sudah bekerja  keras sampai selarut ini. Untung saja jalanan di kota ini masih ramai meskipun sudah larut malam, jadi aku tak takut jika pulang sendirian.

Ini adalah pekerjaanku, aku sangat menyukainya. Yah...walaupun ini sangat melelahkan dan membuatku selalu pulang larut malam. Tapi itu tidak menjadi masalah untukku. Aku melakukannya hanya demi mendapatkan sebanyak-banyaknya Dollar untuk mencukupi kebutuhan hidupku dan dad.

Dari kejauhan gang kecil arah ke rumahku sudah terlihat. Ingin rasanya segera sampai kerumah dan merebahkan tubuhku yang lelah ini ke atas kasur. Saat aku ingin berbelok, aku melihat seorang pria berdiri di bawah pohon tak jauh dari gang. ia memakai Hoodie hitam dan menutupi kepalanya dengan tudung hoodienya. Dengan tangan dimasukkan ke saku celana. Meskipun di sekitarnya gelap, tapi terlihat jelas bahwa Ia sedang menatapku dengan lekat dan tajam, aku terus berjalan memasuki gang dan berusaha untuk tidak melihatnya.

Saat kurasa aku sudah jauh dengannya, aku menoleh ke belakang untuk memastikan apakah pria tadi masih menatapku atau tidak. Dan ya,  Ia masih menatapku dengan tajam bahkan ia ingin berjalan menghampiriku. Aku berbalik dan langsung mempercepat langkahku agar cepat-cepat sampai ke rumah.

Sesampainya di rumah aku langsung membuka pintu rumahku dan masuk ke dalam menuju kamar lalu membantingkan tubuhku di atas kasur. Aku mencoba untuk menetralkan nafasku yang tidak teratur.  setelah itu aku terlelap.

"Sekali lagi, aku sangat mencintai pekerjaanku. Apapun itu resikonya aku tak peduli"

Esoknya..

Aku bangun dari tidurku setelah cahaya menyilaukan menusuk kulitku, aku bangkit dari kasur dan membereskannya. Ternyata aku masih memakai bajuku yang semalam. Aku ingat diriku langsung tertidur. Tak mau berlama aku menuju ke toilet membersihkan diri dan setelahnya pergi ke dapur untuk membuat sarapan untukku dan Dad.

"Selamat pagi Sayang" sapa Dad ku saat keluar dari kamarnya.

"Pagi juga, aku sudah menyiapkan sarapan untukmu silahkan makan"ucapku sambil membereskan dapur.

"Baiklah baunya sangat sedap, bagaimana dengan rasanya? Tanya dad dengan meledek.

"Tentu saja, bukankah masakanku selalu enak?" Jawabku terkekeh pelan. Aku mulai menyodorkan masakanku dihadapan Dad lalu ia mencobanya.

"Delicious!" Ujarnya sedikit teriak. Dad terlihat sangat menikmati masakanku.

"Mungkin Dad akan menghabiskan semuanya."  Sambungnya membuatku tersenyum bangga.

"Bagus jika dad menyukai masakan ku." ucapku bangga sambil tersenyum.

Aku berangkat kerja setelah pekerjaan rumahku selesai.

"Selena!!" seseorang memanggilku saat aku berjalan menuju tempat kerjaku, aku pun menoleh.

"Ya? Oh.. Dave ? Apakah itu kau?" Tanyaku memastikan sambil menghambur ke arah nya.

My Sweatheart Justin Where stories live. Discover now