Chapter 10

91 7 0
                                    

"Hoaamm, aku mengantuk sekali"ucapku turun dari mobil Swift. Kami pulang pukul 12 malam. Swift malam ini menginap di rumahku.

Setelah memasuki rumah, kami berdua menuju ke kamar untuk beristirahat.

"Dimana dad mu sel" tanya Swift seraya merebahkan tubuhnya di atas kasurku.

"Mungkin sudah tidur," balas Selena lalu merebahkan tubuhku disampingnya.



Author's POV

Semua orang pergi meninggalkan tempat itu mengingat hari sudah larut malam, hanya menyisakan sampah-sampah yg berserakan di atas rumput. Justin berjalan mendekati tepi danau, dia masih melihat lampion-lampion yang terbang jauh di atas langit. Mengingat wajah gadis yang menghampirinya tadi ia sedikit tersenyum.

Tak sengaja matanya melihat kartu nama yg tergeletak diatas rerumputan, entah itu milik siapa, tanpa fikir panjang Justin mengambil benda itu. Tanpa sadar, ia tersenyum saat mengetahui siapa pemilik kartu nama itu.

Sekali lagi Justin melihat keatas langit dan lampionnya mulai terlihat sangat kecil diatas sana. Lalu ia pergi meninggalkan tempat itu.




***

"Kita masih mempunyai satu rencana lagi" ucap seorang pria yg sedang menghisap rokoknya.

"Apa? " Tanyanya penasaran.

"Kita harus menculik anak Pattie" ucap pria itu tersenyum licik.

"Jazmyn atau Justin?" tanya pria bertubuh gemuk membuat pria satunya memukul keras kepalanya.

"Bodoh! Pattie mempunyai anak tiga, yang akan kita culik itu bukan Justin ataupun Jazmyn. Melainkan yang sekarang tinggal bersama Pattie." Jelas pria itu.

"Chris kau yakin akan memihak kita? Bukankah kau teman baik Justin?" Tanya pria kurus itu memastikannya lagi.

Chris tertawa sinis. "Apa dia disebut sebagai teman? Kurasa aku tak membutuhkannya lagi. Dia sekarang tak punya apa-apa. Dia juga sudah merebut apa yang harusnya kumiliki" Jawab Chris penuh dengan kebencian di matanya.

Pria yang masih merokok itu tertawa renyah. "Kau bukan teman yang baik. Menjijikkan. Tapi tidak papa. Justru aku akan sangat mendukungmu jika kau memihak kepada kami. Bisa dibilang kita akan bekerja sama bukan? "

Chris mengangguk mantap sembari tersenyum licik.

"Ok, bukankah kau sudah tau banyak tentang Justin? Kau pasti tahu dimana sekarang Pattie tinggal."

"Aku tahu apa yang harus kulakukan. Tenang saja. Aku akan menghancurkan keluarga Bieber! " Balasnya dengan penuh dendam.



-Pagi hari.

"Baunya sedap sekali" ucap seorang pria yang tiba-tiba masuk ke dapur, tempat Selena dan Swift memasak.

"Jelas dad, siapa dulu yang masak" ucap Selena sembari melipat tangannya di dada.

"Loh Swift kapan kau datang?" tanya Hendrick yang baru saja menyadari adanya Swift dirumahnya. Hendrick tau, Swift adalah sahabat putrinya sejak berumur 10 tahun.

"Kemarin lusa paman" jawab Swift tersenyum sopan.

"Kapan kembali ke Canada lagi?"

"Mungkin bulan depan, karena aku cuti bekerja"

Swift juga tak melanjutkan kuliahnya karena ia bercita cita ingin menjadi artis terkenal. Memang tinggi cita-citanya. Tapi dia sudah diakui sebagai artis pendatang baru. Melalui video menyanyinya yang di upload di YouTube, dia meng-cover lagu "Someone like you" milik Adele. Ia menjadi sorotan publik dan banyak yang menyukainya.

My Sweatheart Justin Where stories live. Discover now