Chapter 21

109 5 3
                                    

Malam ini Jules dan Selena pulang bersama. Mereka sangat merindukan hal ini. Pulang bersama sehabis kerja adalah suatu hal yang jarang dilakukan oleh mereka. Jules selalu dijemput Rooney. Selena tak enak hati jika ikut pulang bersama mereka berdua, lebih baik ia  pulang sendiri. Dan hari ini Selena bisa pulang dengan Jules karena Rooney sedang sibuk dan tak sempat menjemput Jules.

"Sampai jumpa Jules!" Teriaknya sembari melambaikan tangannya pada Jules. Gadis itu sudah sampai di gang arah rumahnya.

"Hati-hati di jalan!" Balas Jules sedikit cemas terhadap Selena. Lalu Selena itu mengangguk dan tersenyum lebar. Jules berharap agar sahabatnya pulang dalam keadaan selamat.

Selena bersenandung kecil sembari membayangkan ketampanan wajah Justin tadi yang hampir membuatnya mabuk kepayang.

"Uhh Justin.." gumamnya tersenyum gemas sambil mengeratkan Hoodie cokelatnya.

Sesuatu menjaga difikiran gadis latin itu.
Dia merasa ada seseorang dibelakangnya. Jantungnya berdebar kencang saat ada bayangan yang mengikuti nya dari belakang. Dia takut jika ternyata bayangan itu adalah Chris.

"Oh tuhan lindungi aku" Ucao Selena berdoa, berharap agar dirinya baik-baik saja. Dia semakin mempercepat langkahnya. Gang kecil arah rumahnya sudah mulai terlihat dimatanya, tinggal melewati beberapa gang kecil lagi ia akan sampai.

Tapi bayangan itu semakin dekat dan mengimbangi langkah Selena yang tak kalah cepatnya. Gadis itu berhenti dan memejamkan matanya karena kakinya tak sanggup lagi berjalan. Untuk laripun sudah tidak bisa.

Jantungnya masih berdetak hebat. Tinggal menunggu saja apa yang akan dilakukan oleh bayangan itu. Selena mendengar langkah kaki dari belakang yang terdengar semakin dekat dan suara langkahnya seperti orang berjalan mendahului dirinya.

Tak lama, tangan gadis itu ditarik kencang  oleh seseorang dari sisi kirinya dan membawanya masuk ke gang kecil lain dan sangat gelap. Sontak saja Selena terkejut lalu membuka matanya cepat dan langsung mendapati sosok pria memakai  masker tepat di hadapannya.

"Tolong jangan ganggu aku" ucap Selena sambil memejamkan matanya kembali karena ketakutan.

Pria itu membuka maskernya. "Buka matamu, Aku Justin." 

Mendengar kata  Justin. Gadis itu cepat-cepat membuka matanya. "Justin kenapa kau--"

"Ssst, pelankan suaramu, mereka bisa mendengarmu." potongnya sembari membuka tudung hoodienya.

Selena terpaku melihat kehadiran Justin. Padahal beberapa jam lalu ia sudah bertemu dengan si pria dingin.

"Siapa mereka?" Tanya Selena kebingungan.

"Sebentar, jadi bayangan tadi adalah bayanganmu ya?"  tanyanya kembali dengan wajah polosnya.

Justin menggeleng, lalu pria itu mengintip sesuatu dari balik dinding perumahan di gang kecil gelap, seperti mengintai seseorang.

"Lihatlah" perintahnya lalu Selena menurut. Akhirnya mereka mengintip bersama.

Tak jauh dari mereka, tepatnya di bawah pohon terlihat seorang pria dengan pakaian serba hitam dan memakai cadar berdiri tepat di depan gang kecil arah rumah Selena. "Siapa dia?" Tanya gadis itu berbisik pada Justin.

"Kau ingat bayangan tadi?" Justin balik bertanya dan Selena mengangguk cepat.

"Itu bayangan dia?" Tanya Selena berusaha tenang dan Justin menggeleng.

"Dia teman si bayangan itu" Ujar Justin menatap Selena yang terlihat bingung.

"Lihatlah ke arah sana" Sambungnya lagi lalu menunjuk kearah barat tak jauh dari pria yang berdiri di bawah pohon tadi.

My Sweatheart Justin Where stories live. Discover now