Chapter 19

74 4 0
                                    

"Wanita bodoh! Dengan mudahnya kau memberi map itu pada Justin!" Sentak seorang pria pada wanita yang ada dihadapannya itu. Wanita berambut pendek hitam sebahu. Kini wanita tersebut langsung menunduk ketakutan.

"Maaf tuan, dia memaksaku untuk meminta map nya." Jawabnya menahan rasa takut. Sebab mata pria itu sudah memerah dan siap untuk memakan mangsanya.

"Lalu kau memberikannya begitu saja?! Seharusnya kau mencari alasan. Kau memang bodoh. Kau tau, cepat atau lambat pasti aku akan tertangkap olehnya!" 

Buukk..

Pukulan itu membuat pria yang menutupi wajahnya dengan masker berwarna hitam jatuh tersungkur dan meringis kesakitan.

Justin mendengar semua pembicaraan yang diucapkan oleh kedua insan itu. Karena sudah tak tahan, dengan amarah yang meluap-luap Justin masuk, tanpa aba-aba ia langsung memukul pria asing itu tanpa ampun. Ia terus memukulinya hingga membuat pria itu lemas tak berdaya. Darah bercucuran dari hidungnya, Kendall yang menyaksikan keadaan itu sangat bingung harus berbuat apa.

"Cepat panggil Scurity dan hubungi polisi!" Perintah Justin dengan tangannya yang masih memegangi kedua tangan pria licik bermasker hitam itu. Kendall segera bergegas menuju ke pos scurity.

Justin membuka masker penutup wajahnya. Dan betapa terkejutnya ia, pria itu ternyata adalah Mark. Justin ingat foto Mark ada di map tadi.

Penjahat yang sudah memakan uang di perusahaan Bieber Group dua tahun yang lalu dengan jumlah yang sangat besar. Ayah Justin sudah memberi keringanan padanya, dan sekarang ia melakukannya lagi? Bahkan hampir membuat perusahaan ini bangkrut.  Sungguh gila.

"Apa kau masih ingin bermain dengan keluargaku Mark? Kau tahu apa yang terjadi jika kau masih tetap mengincar perusahaan ini."  Dengan tatapan penuh amarah. Justin kembali memukulnya tanpa henti. Pria itu tak kuasa menahan rasa sakit di bibirnya akibat pukulan keras dari Justin dan hanya bisa  mengerang kesakitan.

"Dan kau sejak kapan merencanakan hal gila seperti ini dengannya! Jangan coba-coba kabur dariku." Justin beralih menatap wanita yang masih berdiri kaku dengan tubuhnya yang bergetar hebat. Raut wajahnya terlihat ketakutan.

Tak lama dua pria berseragam masuk dan diikuti gadis berambut hitam pekat.
Kedua polisi tersebut menghampiri Justin yang keadaannya masih mencengkram tangan Mark.

"Lepaskan, biar semuanya kami yang urus tuan Bieber." Seru polisi bertubuh tegap langsung memborgol tangan Mark dan pegawai wanita itu.  

"Sudah kubilang.. sejauh jauhnya kau pergi pasti akan tertangkap lagi" Salah satu polisi itu menyeringai dan rupanya mengenal penjahat yang bernama Mark itu.

"Jangan biarkan dia membobol kembali sel tahanan dengan mudah Mr.Alexer " Justin memperingatkan polisi itu dengan tegas. 

Dan tolong carilah temannya, Whiskos dan William.
Dia juga terlibat dalam kasus ini dan sudah melarikan diri.

"Kami akan menangani mereka dikantor Mr.Bieber, untuk Whiskos dan William kami memang sedang melakukan pencarian terhadap mereka. Kami sedang berusaha. Selamat siang" Kedua polisi meninggalkan Justin dan Kendall.

Justin diam, kepalanya seakan-akan ingin meledak. Ia tidak habis fikir semuanya akan menjadi seperti ini. Inilah alasan mengapa ia tak mau memperbaiki perusahaannya kembali. Jika Kendall tidak terus membujuk pria Berhoodie itu mungkin ia tidak akan menjamahkan kakinya kembali ke perusahaan ini.

Yaa.. untung saja ada paman Justin, Scooter Braun. Dia yang selama ini mempertahankan perusahaan Bieber group yang terbilang hampir bangkrut. Meskipun sampai sekarang Mr.Scooter  belum menemukan kasus yang membuat keuangan perusahaannya tidak stabil. Tapi setidaknya perusahaan masih tetap berjalan. Dan kini Justin hanya bergerak dalam satu hari saja bahkan belum ada satu hari ia sudah mengungkap kasus yang menimpa perusahannya.

My Sweatheart Justin Where stories live. Discover now