Defense one

414 63 13
                                    

Senin.

Pukul 06.25 pagi, Aileen sudah menepakkan kakinya di SMA HIGH SCHOOLERS.

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah semester genap, setelah libur akhir tahun, dan sekarang siswa-siswi akan disibukkan kembali dengan pelajaran serta tugas-tugas.

Aileen melangkahkan kakinya ke lantai dua dimana kelasnya berada, kebiasaannya dihari-hari biasa yaitu datang lebih pagi dari anak-anak yang lainnya.

Bahkan sering kali ia datang paling awal di kelas, dan setelah itu disusul oleh Reynald yang juga datang lebih pagi dari teman yang lainnya.

Bisa terbayang setiap pagi Aileen selalu opening suara hanya untuk meneriaki Reynald.

Tapi itu waktu semester ganjil, mungkin saja disemester genap Reynald jadi datang siang, itu sih harapan Aileen.

Saat sampai di depan pintu 11 IPA 6, Aileen langsung memutar kenop pintu kelasnya dan benar saja, kelasnya masih kosong. Jangan ditanya kapan Caca datang, ia akan datang lima menit sebelum bel masuk dimulai.

Seperti biasa, setelah meletakkan tas nya di bangku, Aileen berjalan ke kantin untuk membeli susu kotak rasa pisang dan oreo. Hampir teman sekelasnya tahu apa yang selalu Aileen beli. Sampai banyak yang bilang 'gue sumpahin lo matinya keselek oreo'

Cewek itu berjalan ke kantin, setelah membeli di warung Pak Jajang Aileen berjalan lagi menuju kelasnya.

"Pasti si gesrek udah dateng nih," Gumamnya pada diri sendiri. Memang jika Aileen dari kantin, biasanya Reynald sudah duduk manis di bangku belakang Aileen.

Aileen masuk kelas, terpampang lah seorang cowok yang sedang duduk sambil memainkan ponselnya membuat Aileen mendengus kesal, semoga saja Reynald taubat dipergantian semester ini.

"Aileen!" Sapa Reynald dengan cengiran khasnya.

Aileen membalas sapaan itu dengan senyuman antara ikhlas dan tidak.

"Bagi dong susu pisangnya, ah lo mah bukannya beliin yang Caramel sekalian," kata cowok itu.

Perlu kalian ketahui, jika Aileen suka susu pisang, maka Reynald suka susu Caramel. Terkadang jika Aileen sedang baik sih suka beliin cowok itu susu Caramel sekalian.

"Kali kali ke lo yang beliin elah," jawabnya mendengus.

"Boleh, tapi jangan melotot kalo gue giniin." Sambil mengucapkan itu, Reynald menarik kunciran Aileen yang tadinya mengikat rapih rambutnya. Tuh kan, udah ini mah gaada harapan buat Reynald taubat.

"Heh kutil Moa. Lo kapan dapet hidayahnya sih, sono deh lo kuncir rambut lo sendiri, abis itu tarikin sepuasnya sampe otak lo rontok!" Lanjut Aileen dengan sarkas.

Reynald hanya terkekeh kecil, kemudian duduk disamping bangku Aileen.

"Novel mana? Lo lagi baca apa? Tumben ga dikeluarin." Reynald menghadapkan tubuhnya kearah Aileen yang sedang menguncir ulang rambutnya.

"Sejak kapan gue bisa baca dengan tenang pas lagi disatuin sama manusia kaya lo!" Aileen melirik oreonya yang berada di tangan cowok itu.

"Balikin oreo gue Reeeyy," rengek Aileen dengan bibir yang mengerucut.

Reynald tidak menggubris, ia membuka bungkus oreo itu lalu mengambil satu dan diberikan pada Aileen. Ternyata Reynald hanya berniat untuk membuka bungkusnya.

"Eh baik ya." Aileen menerima oreo itu dengan senyum jahilnya.

"Kemarin gue nonton bioskop," kata Reynald dengan nada alih-alih bercerita. Aileen dan Reynald juga mempunyai waktu akurnya, tidak selalu bertengkar.

DEFENSE✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora