Defense Fifteen

96 21 3
                                    

Selasa. 

Satu Minggu lagi PTS akan segera dilaksanakan. Murid-murid pun mulai belajar dengan serius, mempersiapkan untuk penentuan naik kelas atau tidak. Karena setelah dilaksanakannya PTS akan UKK.

Seperti saat ini, anak kelas 11 IPA 6 sangat hikmat mendengarkan Bu Ina berceloteh ria menerangkan materi matematika di depan. Karena sebelum mengajar tadi, Bu Ina sempat memberi semprotan pada anak kelas Aileen. Karena sampah yang ada di sudut kelas, papan tulis yang masih belum dihapus bekas materi pelajaran sebelumnya ditambah dengan coretan tidak guna bekas tangan Aileen, spidol papan tulis yang habis belum di isi.

Iya, tadi sebelum Bu Ina masuk kelas, Aileen dan Reynald sempat perang lempar-lemparan sampah dulu. Sampah botol Aqua, sampah minuman kaleng, sampah plastik dibulatkan agar bisa melayang dan sampah lainnya.

Setelah itu, Aileen kesal dengan Reynald dan tidak ingin duduk di kursinya, karena pasti akan dijaili lagi oleh cowok itu. Akhirnya karena Aileen bosan dan berhubung ia tidak membawa novel, jadinya Aileen mencoret coret papan tulis, menuliskan apapun yang ingin ia tulis. Lirik lagu kesukaannya misalnya.

Belum lagi somplak squad yang sedang konser dadakan, dan dengan dadakan juga Bu Ina datang. Jadilah mereka tertangkap basah dan dapat gelengan kepala dari Bu Ina.

Bagaimana tidak?

Jemi sedang ngevlog dengan naik ke atas meja guru, Arkan sedang memainkan gitar pakai sapu dan naik ke meja juga, Dodi? Menemani Arkan sebagai vokalisnya.

"Oke anak anak. Sekarang kalian kerjakan soal di buku paket halaman 122," ucap Bu Ina.

Sebagian murid pun mendengus kesal diam-diam. Karena kebanyakan murid itu, lebih senang mendengarkan saat guru menerangkan, jika diberi soal sih, mereka kebanyakan ngeblank nya.

Aileen pun langsung mengerjakan soal-soal itu. Berbeda dengan Caca yang masih mencak-mencak kesal karena tidak mengerti apa yang dijelaskan oleh Bu Ina tadi.

"Ai, ini nol koma lima dari mana dah?" Tanya Reynald.

"Ini dari...."

Seketika, mereka berdua pun akur lagi.

Sampai bel istirahat berbunyi, Bu Ina pun keluar setelah pamit.

"Ca, kantin yu."

Aileen beranjak dari kursinya.

"Gue bawa bekel hehe."

"Kampret. Meii, kantin yu," teriak Aileen pada Meisa.

"Males ah. Ngantuk," jawab Meisa.

"Ai, sama gue aja yoo. Laper banget inii cacing gue bertingkah," sahut Jemi.

"Ayo ayooo." Aileen menghampiri meja Jemi. Aileen dan somplak squad pun pergi ke kantin.

"Woiii ikuuut," teriak Reynald dan Feral dari belakang.

"Lariii, tinggalin Reynald sama Ferall!!!" Aileen memberi komando pada Jemi, Arkan, dan Dodi. Cewek itu lari mendahului ketiganya dan disusul oleh ketiga cowok itu.

Ferall dan Reynald pun mengejar, jadilah aksi kejar kejaran di koridor. Membuat beberapa pasang mata tertuju pada mereka.

🍁🍁🍁

Rabu.

Reynald sedang melajukan motornya menuju gedung tempat cowok itu latihan basket. Saat pulang sekolah tadi, ia langsung berangkat untuk latihan basket.

Setengah jam perjalanan, Reynald pun sampai dan langsung masuk ke gedung itu. Teman-teman basket nya sudah banyak yang datang, sebelum Reynald menghampiri teman teman-teman cowok nya, ia lebih dulu menghampiri tim basket cewek.

DEFENSE✓Where stories live. Discover now