Defense Fourty Three

69 8 0
                                    

Suasana di ruang keluarga Aileen hening. Saat ketahuan di depan gerbang dengan Gio tadi, papahnya itu menyuruh Reynald masuk. Jadilah saat ini mereka bertiga ada di ruang keluarga.

Aileen melirik Reynald yang terlihat tenang saat di tatap oleh Gio sedari tadi. Cowo itu menunduk ke bawah.

"Aileen" panggil Gio.

Aileen sontak mendongak menatap papahnya.

"Ya pa?"

"Aileen lupa waktu papah bilang di meja makan hari itu?" Tanya Gio.

Aileen bungkam. Tentu saja ia ingat, waktu Gio melarangnya bertemu dengan Reynald.

"Ini salah saya om. Saya yang nemuin Aileen dan memaksa dia untuk bicara dengan saya" Reynald membuka suara.

Gio mengangguk. "Apa kamu memaksa putri saya untuk bersama kamu juga?" Tanya Gio pada Reynald.

"Pah..." Aileen bergumam.

"Saya meminta om. Dan saya meyakinkan Aileen untuk bersama saya" jawan Reynald.

"Kalo om sebagai ayahnya tidak mengizinkan bagaimana?" Gio bertanya lagi.

Ah, Aileen jadi mendadak sebal dengan keadaan ini.

"Saya juga akan meyakinkan om. Sampai om mengizinkan"

"Kalo gitu yakinkan om sekarang juga"

Reynald menarik nafasnya sebelum melanjutkan bicara, kemudian menggenggam tangan Aileen yang berada di pahanya tadi.

"Saya cinta Aileen selama tiga tahun ini, dan akan selamanya. Saya janji sama om, sama tante Freya, sama Aileen kalo saya gak akan tinggalin Aileen kecuali Aileen yang minta saya pergi. Kalo saya nyakitin Aileen untuk yang kesekian kalinya, saya akan datang ke om dan meminta om menghajar saya" ujar Reynald dengan lantang.

Aileen tercengang mendengar ucapan Reynald tadi. Lalu Reynald menatap Aileen, tatapan mereka beradu.

"Aku serius" ucap Reynald pada Aileen. Tolong sadarkan Aileen bahwa ia tidak salah dengar ketika Reynald memakai kata 'aku'.

"Kalo kamu tinggalin Aileen? Saya harus apa?"

"Kepala saya siap di potong om" Reynald menjawab.

"Rey! Kalo lo gapunya kepala nanti gimana?" Kali ini Aileen membantah.

"Gapunya kepala ya gapunya aja. Lagian kan aku bakal sama kamu terus, jadi pala aku gak akan ilang"

Lagi, jawaban Reynald membuat Aileen terdiam seribu bahasa. Memang kata kata Reynald tidak bernada romantis, tapi arti dari kalimat itu...

"Untung putri saya baik dan pemaaf ya" ucap Gio.

"Cantik juga om" sahut Reynald.

"Iya. Kan mama nya tante, cantiknya nurun ke Aileen" Freya tiba tiba datang.

Aileen mendengus kecil.

Reynald tertawa.

"Om kasih kesempatan buat kamu, gimana cara kamu Memanfaatkannya?"

"Dengan sebaik mungkin om"

Freya dan Aileen tersenyum.

"Papah dulu kalo ngajarin Aileen selalu bilang semua orang berhak punya kesempatan kan?" Tanta Aileen.

"Iya"

"Terus sekarang kok?"

"Apa? Siapa bilang papah gak akan kasih pacarmu kesempatan?"

DEFENSE✓Where stories live. Discover now