Defense Thirty Six

72 10 0
                                    

Senin.

Aileen dan Caca sedang berada di taman sekolah. Ketika bel istirahat berbunyi tadi, mereka langsung memutuskan untuk mengisi perut masing masing sebelum akhirnya menghabiskan sisa waktu istirahat untuk belajar karna setelah ini, mereka akan ulangan harian bahasa Indonesia.

"Ca" Aileen memanggil Caca yang sedang sibuk menghafal tulisan tulisan dari dua lembar kertas itu. Tentu saja itu adalah rangkumannya.

"Apa?"

"Ada yang belum gue ceritain ke lo"

Caca langsung menengok sepenuhnya ke Aileen.

"Santai aja muka lo ah" protes Aileen ketika Caca menatapnya dengan intens.

"Gece cerita sekarang anjir. Lo baru ngomong aja gue udab penasaran" kata Caca.

Aileen pun menceritakan semua yang kemarin Fayna ungkapkan padanya.

"DEMI APA ANJRIT? PLEASE AI, TAMPAR GUE AI. GILA REYNALD ASTAGFIRULLAH! GANYANGKA GUE AILEEN!!!" Aileen sama sekali tidak protes akan respon dramatis sahabatnya itu. Jika difikir fikir, itu memang sangat mengejutkan. Aileen saja sampai menangis ketika mendengar cerita dari Fayna kemarin.

"Terus itu si nene lampir Fayna? Eh kasian juga ya astagfirullah Caca gaboleh ngatain nene lampir" Caca bicara pada dirinya sendiri.

"Gue juga kaget banget. Lebih ke ga nyangka sih. Apalagi soal penyakit Fayna, jadi keinget Alfaro" ucap Aileen. Kemudian Aileen menatap buku yang berada di tangannya dengan pandangan kosong. Hari kemarin terlalu melelahkan pikirnya. Aileen seperti mendapat kejutan yang sama sekali tidak pernah melesat difikirannya.

Caca mengembuskan nafasnya kasar.

"Emang banyak banget di dunia ini yang terjadi di luar dugaan kita" jawab Caca. "Eh bentar deh. Tadi lo bilang Fayna nolongin lo? Emang lo kenapa kemarin?" Lanjut Caca bertanya.

Aileen sampai lupa menceritakan kejadian Regan dengannya kemarin.

"Regan marah. Karna gue masih gabisa jawab perasaan dia, terus dia paksa gue buat ikut dia. Pokonya kemarin kaya bukan Regan yang gue kenal Ca, dan dari situ gue tau kenapa Reynald selalu bilang Regan bahaya. Regan emang ngebahayain banget kemarin. Dan..."

"Dan apa?" Tanya Caca karna Aileen menggantungkan ucapannya.

"Regan bilang. Dia bakal kasih tau ke gue semuanya, sesuatau yang gue pengen tau itu"

"Berarti masalah dia sama Reynald bener bener menyangkut lo dong Ai?"

"Gue rasa begitu. Tapi ko gue jadi kefikiran sama orang yang nyulik gue malam itu ya?"

"HAH?! Kapan lo diculik?" Caca terkejut.

"Astaga. Gue lupa cerita Ca maaf, soal kejadian malam itu....." Aileen menceritakan kejadian malam itu dengan se detail mungkin.

Wajah Caca langsung berubah. Aileen tidak mengerti dengan tatapan yang Caca berikan padanya.

"Kenapa ca?"

"Bisa bisanya lo ga cerita ke gue tentang ini" ucap Caca.

"Bukan gitu. Gue gamau buat lo sama Meisa khawatir, jadi ya gue tunda dulu ceritanya. Tapi sumpah gue niat cerita ke kalian ko"

"Terus kalo gue khawatir kenapa? Kapanpun lo cerita, gue pasti bakal khawatir Aileen. Mungkin emang lo nya aja yang gak anggap gue penting. Belakangan ini emang lo lagi sibuk sama perasaan lo ke Reynald kan?"

"Ca? Anjir ga gitu kali"

Caca langsung beranjak dari kursi taman dan meninggalkan Aileen.

🍁🍁🍁

DEFENSE✓Where stories live. Discover now