Defense Thirty Five

76 12 0
                                    

Aileen dan Fayna berlari di koridor rumah sakit setelah membaca pesan dari Feral tadi. Kedua cewek itu panik setengah mati, sampai Aileen menangis sambil berlari karna terlalu cemas.

Saat sampai depan ruangan Reynald, Aileen langsung memutar knop pintu dengan kasar. Di dalam ruangan itu ada dokter yang sedang menangani Reynald, sedangkan kedua orang tua Reynald dan juga Feral sedang duduk di sofa dengan wajah yang sangat khawatir.

"Mi.." Aileen memeluk Widya yang sedang terisak isak.

Widya membalas pelukan Aileen, sedangkan Ardi hanya bisa mengelus punggung istrinya. Dan Feral juga ikut menenangkan Aileen dengan mengelus punggung Aileen.

Tidak lama, dokter pun datang. Mereka semua berdiri.

"Bagaimana keadaan anak saya dok?" Tanya Ardi.

"Maafkan kami. Tapi tim para medis sudah melakukan dengan semaksimal mungkin. Tapi, detak jantung Reynald sudah tidak terdeteksi lagi. Karna drop tadi akibat jantungnya sangat melemah"

Aileen semakin terisak. Dan itu membuat Fayna iba melihatnya, Fayna memeluk Aileen dari samping.

"Ai, berdoa Ai" ucap Feral. Cowo itu juga sama khawatirnya.

"Dok. Coba diusahakan lagi dokter" ucap Widya.

"Maaf bu, tapi kita dan keluarga harus mengikhlaskan semua yang sudah digariskan tuhan. Dan sekarang, kami akan meminta persetujuan untuk mencabut alat bantu pernafasan Reynald. Ibu atau bapak bisa menandatanganinya"

"Engga! Umi sama abi gak akan tanda tangan kan? Iya kan umi? Reynald pasti kembali umi, dia gak akan pergi" Aileen langsung berlari ke brankar Reynald. Sedangkan Widya, Ardi dan Feral hanya bisa diam. Fayna juga ikut menangis karna keadaan Reynald. Sungguh tidak bisa dibayangkan jika dia memang akan kehilangan orang yang sudah banyak berkorban untuk dirinya.

Aileen memeluk cowo itu sambil terisak.

"Reynald bangun! Lo harus kembali! Buktiin sama semuanya kalo lo kuat Reynald! Ayo bangun, lo gaboleh pergi. Masih ada yang belum lo kasih tau ke gue kan? Rey! Gue mau dengar lo bilang cinta ke gue. Nyatain perasaan lo Rey!" Aileen berucap sambil terisak hebat. Wajahnya ia letakkan di atas bidang dada Reynald.

Kenapa? Kenapa disaat Aileen sudah mengetahui semuanya, disaat Aileen sudah mempunyai harapan besar untuk bersama Reynald, justru disitulah titik bahwa dia akan kehilangan semuanya. 

"Tolong jangan ambil Reynald untuk kedua kalinya tuhan" batin Aileen.

"Bangun Rey. Gue butuh lo, gue mau sama sama lagi sama lo. Gue.... Gue cinta lo Reynald"

Tiba tiba saja, ada yang mengelus rambutnya. Aileen berfikir itu adalah temannya atau Widya. Namun saat ia mendongak, tidak ada siapapun di brankar Reynald. Mereka semua masih berada di sofa.

Aileen melihat wajah Reynald. Matanya terbuka sedikit, lalu alat pendeteksi jantung berbunyi.

"Umi! Detak jantung Reynald kembali umi!" Teriak Aileen. Mereka semua langsung berlari menghampiri Aileen dan Reynald.

"Panggil dokter bi" ucap Widya dengan sedikit senyuman. Ardi langsung memencet tombol untuk memanggil dokter.

Dokter pun datang untuk memeriksa Reynald kembali. Widya memeluk Aileen erat, menyalurkan kekuatan dan harapan yang besar antara keduanya.

"Alhamdulillah. Detak jantungnya kembali normal, mungkin ini mukjizat dari tuhan ya bu... Sekarang kita doakan saja agar Reynald cepat sadar dari komanya dan pulih kembali. Gerakan tadi mungkin itu respon dari Reynald"

DEFENSE✓Where stories live. Discover now