Defense Thirty Four

86 12 0
                                    

"Sorry lama. Tadi gue dari rumah sakit soalnya pas lo chat," ucap Aileen. Ketika Regan memberi pesan di rumah sakit tadi, Aileen langsung izin kepada Freya untuk menyusul ke rumah Riva dengan alasan ia harus menemui temannya. Dan akhirnya Aileen datang ke taman itu menggunakan taxi.

Regan yang sedang duduk di kursi taman itu berdiri ketika mendengar suara Aileen. Ada yang berbeda dari tatapan Regan, membuat Aileen bingung kenapa pandangan cowok itu sangat serius kepadanya.

"Gan?"

"Gue mau jawaban itu sekarang." Ucapan Regan penuh penekanan. Tidak seperti biasanya Regan berbicara seperti itu padanya.

"Lo? Bukannya mau nunggu?" Tanya Aileen.

Tiba tiba Regan mencengkram lengannya dengan sedikit kasar.

"Gue mau sekarang. Jawab iya atau engga!" Kata Regan lagi, kali ini lebih menyeramkan.

"Regan lepasin dulu. Sakit banget sumpah." Aileen berusaha memberontak.

"JAWAB AILEEN!"

"Gan please jangan gini gue mohon. Ini bukan lo Regan."

Regan tertawa mendengar penuturan Aileen.

"Lo cewek terbodoh yang pernah gue kenal," kata Regan sambil tersenyum smirk. Aileen menggelengkan kepalanya tanda tak percaya dengan apa yang baru saja Regan ucapkan. "Lo mau tau kan? Lo mau tau kenapa gue selalu musuhan sama Reynald?"

Aileen tidak menjawab. Ia sangat ketakutan sekarang, belum lagi lengannya di cengkram sangat erat oleh Regan, ingin rasanya ia berteriak. Namun percuma, karena tidak ada orang lain satu pun di taman ini kecuali dirinya dan Regan.

Regan menyikap rambut Aileen yang menutupi wajah dengan lembut, dengan senyuman yang menurut Aileen sangat menyeramkan itu.

"Tapi, kayanya terlalu rumit buat gue jelasin dalam satu waktu. Gimana kalo lo ikut gue?" Regan mengusap rambutnya. "Sambil bermain main cantik."

"Regan lepas. Gue takut, jangan gitu Regan." Aileen menangis karena perlakuan Regan.

"Ikut gue." Regan menarik tangannya untuk menghampiri mobil cowok itu. Aileen tidak berani memberontak karena takut Regan akan berbuat kasar padanya ketika ia memberontak. Kini, yang bisa ia lakukan hanya menangis dan menyesali apa yang sudah ia lakukan. Tidak mempercayai perkataan Reynald, membiarkan Regan masuk ke dalam hidupnya, membiarkan cowok itu menjadi temannya. Dan betapa bodohnya lagi dirinya, ketika membentak Reynald sambil berkata bahwa ia bisa menjaga dirinya dari Regan, karena kenyataannya, Aileen hanya cewek lemah di mata dirinya sendiri.

Saat Regan membukakan pintu mobil dan mendorong Aileen untuk masuk ke dalam mobilnya, tiba-,tiba saja cowok itu jatuh pingsan karena pukulan besi besar dari seseorang di belakangnya.

Aileen langsung keluar dari mobil. Betapa terkejutnya ia melihat Fayna  yang memegang besi itu.

"Ayo pergi!" Fayna menarik tangan Aileen untuk menjauh dari sana.

"Lo?" Aileen bingung. Pasalnya, Fayna sangat membencinya bukan?

"Gue mau ngomong sama lo," kata Fayna.

Aileen jadi bingung. Nada ucapan Fayna juga terdengar serius.

"Ke rumah gue aja. Gajauh dari sini."

Mereka pun berjalan ke rumah Aileen. Saat sampai rumah, Aileen langsung membawa Fayna masuk ke taman belakang yang ada di rumahnya. Rumahnya sedang tidak ada orang kecuali Bi Wida, mungkin Papa dan Abangnya sedang istirahat di kamar.

"Tunggu bentar, gue ke dapur dulu."

Beberapa menit Kemudian, Aileen datang dengan membawa dua gelas ice coklat untuk dirinya dan juga Fayna.

DEFENSE✓Where stories live. Discover now