BRILIAN|01

18.1K 811 12
                                    

"perlakukan seseorang dengan baik termasuk wanita, seperti kamu memperlakukan ibumu dengan lembut dan penuh kasih sayang."

-----


"Woy, tungguin gue elah." seru venny melihat sang sahabat terus berjalan.

"Hehehe, gue gak tahu ada yang manggil." sahut Rika sambil cengengesan.

"Kebiasaan ya Lo." ucap venny kemudian menoyor kening Rika.

Pletak.

"Sakit tahu." ucap Rika mengadu sambil mengelus ngelus keningnya yang terkena toyoran venny.

"Udah ah, ayok keburu bel nanti." sergah Cika lalu menarik tangan kedua gadis yang sibuk beradu mulut itu.

Sesampainya didalam kelas Rika bersuara.

"Lo lama amat tadi? Lagi ngapain?" tanya Rika bertubi tubi.

"Kalo nanya bisa satu satu gak? Biasa Lo." ucap venny melihat Rika selalu seperti itu.

"Maaf, hehehe." cengir Rika mengundang delikan dari gadis dihadapannya itu.

"Jadi Lo kemana aja?" tanya Rika lagi terlalu ingin tahu seperti inilah orangnya.

"Biasalah ada kegiatan rutin." sahut Venny dengan tenang.

"Apaan tuh?" tanya Cika ikut bergabung karena sepertinya pembicaraan mereka sangat seru.

"Brilian lah." ungkap venny membuat kedua temannya saling melempar pandangan.

"Yaelah ven, gue kira apa tahu." ucap Cika lalu menggeleng gelengkan kepalanya.

"Tahu Lo kebiasaan, gue kan kepo jadi mikir itu penting eh elah ternyata cuman si anak songong tuh." cerocos Rika merasa menyesal mendengarkan alasan venny yang pasti mereka sudah mengetahuinya walaupun tidak diberitahu.

"Hehehe biar seru aja gitu." ucap Venny sambil cengengesan seperti tak tahu dosa.

-----


Suasana kantin sangat ramai saat ini dikarenakan free class para guru sedang mengadakan rapat tentang olimpiade sains untuk memilih siapa yang harus mewakili sekolah ini.

"Kita mau duduk dimana?" tanya Rika merasa sudah tak ada tempat duduk lagi untuk dirinya.

Mereka mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin dan satu meja ada yang belum terisi.

"Itu disana." sahut venny sambil menunjuk arah yang dimaksud olehnya.

Mereka bertiga berjalan menuju meja tersebut namun sebelum sampai disana mereka tak sengaja melewati meja brilian dan teman temannya.

"Halo bri." sapa venny seceria matahari pagi ini.

"Ihh!! Kok gak dijawab sih!" kesal venny sambil menghentak hentakkan kakinya lalu melenggang pergi.

Setelah sampai venny langsung mendudukkan dirinya pada kursi wajahnya sangat masam saat ini.

"Kenapa Lo?" tanya Cika melihat raut wajah venny yang tidak biasanya.

"Ihh venny kesel sama brilian, dia jahat!!, Cobak kalo bisa gak jatuh cinta dengan brilian, venny sudah pilih jatuh cinta sama yang lain aja, abisnya brilian selalu nyakitin venny, apa cinta itu sesakit ini?" ucap Venny panjang lebar.

"Kalo Lo emang terus mau berjuang boleh asal jangan bego aja, tapi kalo Lo sudah lelah berhenti saja sia sia Lo dia gak akan berubah fikiran, buat apa membuang tenaga hanya untuk yang gak penting." jelas Cika memberi saran pada venny agar gadis tersebut tidak selalu gegabah dalam mengambil keputusan.

BrilianWhere stories live. Discover now