BRILIAN|27

8.3K 343 6
                                    

"Jangan menyesal saat semua telah berubah."

-----

[Nct127-Long slow distance]

Dengarkan serius bagus banget!

-----

Siang ini terik matahari menyengat kulit, seorang gadis berjalan menyusuri trotoar jalanan kota sendirian.

Kepadatan kota masih menjadi perhatiannya, kaki jenjangnya menuntun dirinya menuju supermarket untuk sekedar membeli minuman agar tenggorokannya tidak kering.

Gadis itu menuju lemari es membeli sebuah minuman lalu, berjalan menuju rak Snack untuk membelinya beberapa setelah selesai ia menuju kasir namun, pandangannya tertuju pada seorang cowok yang sedang mengambil troli ketika cowok tersebut telah berlalu dengan segera Venny beranjak menuju kasir.

"Semua jadi 25.000 mbak." ucap sang kasir.

Venny menyerahkan selembar uang dua puluh ribu dan sepuluh ribu.

"Kembaliannya ambil aja mbak." ucap Venny dengan cepat dan segera keluar dari tempat itu.

"Hyuhhh, selamat!" ucap gadis itu dengan lega seraya mengatur nafasnya.

"Ven!" panggilan itu seperti menjadi kutukan bagi Venny dengan segera gadis itu berlari.

"Dia kenapa?" tanya Brilian pada dirinya sendiri.

Brilian bingung kenapa gadis itu malah berlari, seperti menghindari dirinya.

"Oh iya! Dia kan benci sama gue." ucap Brilian baru ingat, kelewat polos.

"Assalamualaikum wr.wb." ucap Venny kemudian melangkah masuk.

"Waalaikumsalam wr.wb." jawab indah.

"Kamu kenapa?" tanya indah melihat sang yang seperti dikejar-kejar oleh seseorang.

"Lari ma, abisnya dia ngejar Venny!"

"Dia? Siapa?" tanya indah tak mengerti.

"Aa..ituuu..." ucap Venny terbata bata sembari menggaruk belakang kepalanya.

"Palingan anjing tetangga ma, wkwkwkwk." sahut Revan dari arah tangga.

Kakaknya itu ada ada saja selalu cari masalah tapi, kali ini dia malaikat udah nyelamatin gue dari amukan mama.

"Nah, benar ma itu maksud Venny!" seru Venny.

"Kamu ini ada ada saja."

"Wih, apaan tuh! Bagi bagi bisa dong!" ucap Revan.

"Yaudah iya, ini buat kakak tapi, minumannya gue ambil." ucap Venny kemudian mengambil minuman tersebut lalu sisanya dia kasih pada Revan.

"Makasih adik baik!" ucap Revan, mancing emosi sang adik sendiri tidak apa apa.

-----

"Bri!" panggil Darren pada putranya itu.

"Kenapa pa?" tanya Brilian kemudian, menghampiri sang papa.

BrilianWhere stories live. Discover now