"Bahkan kau tak pernah melirikku sedikitpun yang selalu peduli padamu."
-----
Hari ini hari Minggu dimana buat seseorang bersenang senang, seperti seorang gadis yang kini tengah berlari santai di kompleks perumahannya bersama teman temannya.
"Berhenti dulu! Capek gue." seru Rika kemudian memilih duduk di pinggiran trotoar.
"Yaudah gue mau beli minuman." pamit Venny.
Saat hampir sampai dia melihat seorang cowok bersama dengan seorang gadis, sepertinya dia tahu siapa orang tersebut, semakin dekat dan Venny mengetahui kedua remaja itu, Brilian bersama kak Renata.
"Hai bri, hai kak Renata." sapa gadis itu berniat memancing tuh kak kelas.
"Eh, hai ven." jawab Renata sambil tersenyum sinis.
Setelah selesai dengan minumannya Venny berniat pergi namun, ada sebuah kaki yang menghalangi jalannya membuat gadis itu limbung dan terjatuh tapi, kenapa kak Renata yang malah meringis cih! Dasar licik.
"Kamu gak papa?" tanya Brilian dengan lembut.
"Lo kalau jalan liat liat dong!" ucap Brilian tak terima.
Sebuah mobil menuju ke arah mereka dengan segera Venny ingin menyelamatkan diri namun, naas lengan kirinya tergores dan mulai mengeluarkan darah segar.
"Lo! Pergi gak! KALAU RENATA MATI, LO MAU TANGGUNG JAWAB? KENAPA GAK LO AJA SEKALI YANG MATI! GUE ENEG LIAT MUKA LO ITU!! JANGAN PERNAH MUNCUL DIHADAPAN GUE LAGI! SAMPAI LO BERANI ABIS LO!"
Venny meninggalkan tempat tersebut hatinya sangat sakit, kapan? Dia bisa merasakan kebahagiaan seperti orang diluaran sana.
"Lo kenapa Ven?" tanya Cika melihat raut wajah sedih gadis itu.
"Gue mau pulang, Lo kalau mau lanjut gak papa." jawabnya dengan nada lemah.
"Tangan Lo kenapa Ven?" tanya Rika dia khawatir pada sahabatnya itu selalu ada aja masalah yang gadis itu dapatkan.
"Yaudah, Lo pulang ya." saran Rika dia tidak tega melihat kondisi sahabatnya itu.
Mereka mungkin tidak tau ada apa dengan gadis itu tapi, mereka yakin pasti ada suatu masalah yang terjadi barusan.
-----
Semenjak hari itu Venny gadis itu menjadi pendiam dan tak lagi menganggu Brilian.
Kini mereka bertiga tengah berada dikantin menikmati, istirahat dengan tenang sambil berbicara mengenai urusan K-Pop.
"Lo liat comeback Nct gak?" tanya Cika dengan semangat.
"Hmm, ya gue tau yang mana tapi?" tanya Venny.
"Nct 127 yang baru baru ini." ucap Cika.
"Oh yaa gue suka banget!" jawab Venny dengan antusias.
"Hey we ballin." sahut Rika yang baru datang.
"Lo nyahut aja!" protes Cika.
"Gak habis pikir gue, ganteng semua! Apalagi tuh si Taeyong, bikin gue kelimpungan deh!" ucap Venny.
"Kalau gue sih masih tetap, WANNA ONE it's my life!" ujar Rika, benar yang pertama tidak bisa dilupakan bukan.
"Kuy, makan!"
YOU ARE READING
Brilian
Teen Fiction[mohon maaf jika ada kesalahan dan ketidak nyamanan, cerita ini ditulis hanya dengan ketidak sengajaan, dengan pengetahuan yang masih minim] Brilian Argantara sosoknya yang dingin dan di kenal dengan tatapan tajamnya. Ia juga merupakan most wanted...
