BRILIAN|06

8.9K 461 13
                                    

"Percayalah cinta itu datang karena terbiasa, kita hanya perlu bersabar."

-----

"Venny!! Buruan ada teman kamu nih." teriak indah dari bawah karena tak melihat anak gadisnya itu yang kunjung turun.

"Nak bri, Tante masih mau buatin minum ya." ucap indah kemudian berjalan menuju dapur.

"Baik Tan."

Indah menghampiri seorang remaja yang sedang sibuk dengan handphonenya.

"Ini nak bri minumannya diminum dulu, Venny belum turun?" tanya indah tak melihat tanda-tanda sang anak.

"Eh mama, pagi ma." suara dari arah belakang dengan kekehan kecilnya membuat sang mama menggeram.

"Lama kemana aja kamu? Berangkat sana keburu masuk nanti!" dengus indah merasa tak nyaman pada brilian.

"Brilian nungguin kamu! Mungkin sudah 20 menitan, lama banget jadi perempuan!" sindir sang Mama merasa jengah dengan anaknya yang satu ini.

"Gak usah marah marah Mulu deh ma masih pagi juga, oh ya kak Revan mana?" tanya Venny sambil celingak celinguk mencari sang kakak.

"Kamu ini ya bukannya berangkat malah nyari Revan!, Kakak kamu sudah ke kampus, berangkat sana!" usir indah.

"Iya iya Venny berangkat dulu." ucap gadis tersebut kemudian menyalami punggung tangan sang mama.

"Saya pamit Tan." ucap brilian dengan sopan kemudian ikut menyalami punggung tangan indah.

"Naik!" pinta cowok tersebut.

"Iya." jawab gadis itu dengan semangat.

Bahkan saking semangatnya dia lupa bahwa pernah tersakiti oleh rasa bahagia yang selalu diperbuatkan dirinya.


-----

"Turun!" perintah cowok tersebut yang notabennya adalah pacarnya sendiri.

"Ihh!! Iya." ucap gadis tersebut dengan kesal, bukannya jika berpacaran itu bersikap lembut? Kenapa cowok dihadapannya ini sangat berbeda dengan cowok lainnya? Aneh!! Makhluk langka mungkin.

Venny kemudian melangkah meninggalkan Brilian yang berdiam diri menatap punggung Venny yang mulai menjauh namun, perlahan sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah lengkungan ya dia tersenyum dari sekian lamanya hanya karena tingkah lucu seorang gadis gila.

Aneh! Cewek gila!
batin brilian.


"Lo kenapa Ven?" tanya Cika melihat raut wajah kesal gadis itu.

"Tau masak pagi pagi udah bikin orang kesal aja, pacar gak tahu diri!!" ucap gadis tersebut namun langsung tersadar dari ucapannya.

"Pacar?" tanya Cika menyelidik sambil menatap mata Venny mencari kejujuran.

"Oh ya gue lupa kalo kalian belum tau!" seru Venny kemudian menggaruk belakang kepalanya merasa bingung mau menjelaskan dari mana?

"Lo kenapa? Kayak orang kepanasan." ucap Cika merasa aneh dengan tingkah temannya yang satu ini.

"Jadi gini, Lo ingetkan kejadian kemarin dikantin? Itu ya gue nolongin bri, jadi disana dia ngucapin kalo gue itu pacarnya, dan hal yang paling buat gue senang kemarin itu, Gue kan gak percaya kemudian gue narik dia keluar dari kantin Lo pada liat kan? Gue Bawak dia ke rooftop pas gue nanyak aja sekalian, yang dikantin tadi Lo bercanda kan? Tanya gue ternyata dia jawab sungguhan! Gimana gak bikin gue histeris cobak kemarin, padahal kan belum pernah gue khayalin dulu." jelas Venny sambil tersenyum mengingat kejadian kemarin dikantin itu.

BrilianWhere stories live. Discover now