BRILIAN|09

8.3K 448 7
                                    

"Tolong buat dia bahagia saat bersama kamu, karena saat bersama aku dia tidak sebahagia saat bersama kamu."

-----

Senyumnya mampu mengalihkan duniaku namun, senyumnya bukan untukku melainkan untuk seseorang yang dia cintai, aku bagaikan langit yang sampai kapanpun tak akan bisa meraih sang bumi.

Melihatnya tertawa sudah membuat sebagian sudut bibirku terangkat membentuk sebuah lengkungan senyum bahagia, walau bukan diriku lah yang menjadi objeknya tertawa, pilihannya tak akan pernah salah cowok tersebut memilih kakak kelasnya itu yang jauh lebih baik daripada dirinya, dia sadar diri sebagai manusia normal, setidaknya mengalah itu cara paling baik.

"Setidaknya aku masih bisa melihat dirimu walau dari jauh, sebelum suatu saat nanti waktu itu tiba." gumam gadis berambut sebahu itu seraya tersenyum tipis melihat langit berwana biru pekat.

"Woy ven, ngapain Lo ngelamun?" tanya Cika dihadapan Venny.

"Eh enggak, jadi gak hari ini?" tanya gadis itu.

"Jadi dong, secara gue kan mau liat Abang gue yang cakep itu, K-Pop itu bisa buat gue bahagia bukan kayak dia itu yang tahunya nyakiti." cerocos gadis itu dengan semangat.

"Iya in terserah Lo aja, oh ya kita mau liat apa nih? Wanna one apa Nct? Ya se enggaknya flashback dikit gitu." ucap gadis tersebut sambil terus tersenyum.

"Dua duanya juga boleh bagus juga, tapi Nct duluan aja deh gue bucin banget nih, itu Abang abisnya ganteng banget." teriak Cika dengan histeris tak bisa dibayangkan jika gadis itu lihat konser pasti udah ngalahin corongan masjid kalik ya.

"Awas aja Lo ngambil bias gue, si lucu HAECHAN sama si mungil Taeil itu milik gue, NGERTI!!" teriak Venny kayak orang gila aja.

"Yaelah gue masih setia dong, ayo buruan gak sabar nih." ucap Cika sambil menarik lengan Venny.

-----

"Halo nak Brilian, tante minta tolong sama kamu cariin Venny ya, soalnya dari tadi dia gak pulang tante khawatir." pinta indah pada Brilian karena dia tidak tau siapa lagi yang akan dia minta tolong.

"Iya tan, gak papa." jawab cowok tersebut disebrang sana.

"Makasih ya nak, nanti kalau sudah ketemu anterin kerumah ya." pinta indah.

"Siap tan." balas cowok tersebut.

Brilian menyusuri jalanan ibukota sudah hampir setengah jam dia berkeliling namun tak ada tanda tanda gadis itu hari semakin malam dan ditambah hujan yang tiba-tiba mengguyur kota, dia berteduh disebuah halte bus sepertinya setelah hujan reda dia akan memilih pulang saja karena sampai sekarang masih belum ketemu gadis gila itu.

"Hikss... Hiks.... Hikss..." tangisan seseorang membuat cowok itu penasaran.

Cowok tersebut menemukan seorang gadis yang sedang terduduk dipojokan halte itu dengan wajahnya yang ia tenggelamkan dilututnya.

"Lo gak papa?" tanya cowok tersebut.

Gadis tersebut mendongakkan wajahnya dan dia sangat terkejut melihat siapa pemilik suara itu.

"Brilian? Lo ngapain disini?" tanya gadis itu sambil menghapus jejak air mata diwajahnya.

"Pulang." bukannya menjawab pertanyaan Venny cowok tersebut langsung memeluk tubuh mungil dihadapannya seraya mengusap punggung gadis itu.

BrilianWhere stories live. Discover now