BRILIAN|16

7.9K 412 2
                                    

"masa lalu itu ada untuk di jadikan pembelajaran dengan tidak mengulang kesalahan itu lagi di kemudian hari."

-----

Flashback on.

"Kakak, main lagi yuk." ajak seorang bocah laki-laki pada sang kakak.

"Iya sebentar ya." ujar sang kakak seraya tersenyum.

Anak laki-laki itu berjalan menuju pintu masuk namun, saat akan masuk tak sengaja dia mendengar perdebatan antara seseorang dengan orang lain.

"Harusnya saya yang nanya, kenapa anda bisa lebih milih dia dibandingkan dengan saya!" seru seorang perempuan yang dia ketahui adalah bunda dari Brilian.

"Saya minta maaf Dewi! Saya akan minta cerai tapi kamu tenang saja saya akan mau masih bertanggung jawab atas Brilian." ucap laki-laki itu.

Angkasa menatap Brilian yang sedang bermain sendiri rasanya, untuk anak seusianya tidak pantas mendengar kabar seperti itu pasti akan sangat terpukul.

"Bri, kakak bakal jarang kesini nantinya." ucap Angkasa.

"Kenapa kak?" tanya bocah laki-laki itu ada rasa tidak tega namun, dia tidak akan memberikan informasi mengenai hal tersebut.

"Karena kakak pasti akan sibuk." ujarnya memberi alasan.

"Kakak jahat!" ucapnya.

"ANGKASA!" seru seorang laki-laki.

"Iya pa?" tanya Angkasa menghampiri orang tersebut.

"Ayo pulang." ajaknya.

Dari kejauhan seorang bocah laki-laki sedang memandang mereka dengan sendu.

"Bri, kakak pergi dulu ya." pamitnya pada adiknya itu.

Bocah laki-laki itu hanya mengangguk anggukkan kepalanya pertanda mengerti.

"Hey, ayo masuk anak bunda kan pintar." ucap Dewi sembari mengelus pipi bocah laki-laki itu.

"Kak Angkasa mau kemana Bun?" tanya bocah laki-laki itu sangat polos.

"Kak Angkasa cuman pergi sebentar kok, pasti nanti kembali lagi." ucap Dewi memberi penjelasan, hatinya sangat sakit mendengar kata kurang menyenangkan itu.

Harus bagaimana lagi dia menyembunyikan hal itu pada anaknya ini,dan bagaimanapun bocah seperti Brilian belum juga mengerti mengenai urusan orang dewasa.

Brilian bocah tersebut sedang duduk menunggu kedatangan seseorang namun, sudah hampir dua hari orang itu menghilang tanpa jejak.

"Nak, ayo masuk." pintanya.

"Bun, kak Angkasa kemana?" tanya bocah itu dan untuk kesekian kalinya Dewi tidak tahan dengan berbagai pertanyaan anaknya itu.

"Kak Angkasa gak akan datang lagi sayang, jadi ayo masuk." ujar Dewi dengan cepat dan menarik anaknya itu untuk masuk.

BrilianWhere stories live. Discover now