BRILIAN|14

7.2K 393 4
                                    

"Cukup diam saja jika memang kamu tidak mencintaiku jangan, seolah peduli dan perhatian seakan kau mencintaiku itu lebih menyakitkan."

-----


Venny memasuki kantin saat ini ia hanya ingin menemui Brilian, gadis itu berjalan dengan senyuman bahagia namun, saat hampir sampai gadis itu terdiam melihat pemandangan dihadapannya, Brilian bersama kak Renata sedang bercanda riang tawa gembira terlihat jelas dari raut wajah cowok itu, Venny meninggalkan kantin dia tak ingin mengganggu kebahagiaan mereka.

Untuk kesekian kalinya dia kecewa, tidak seharusnya kemarin dia mempercayai ucapan cowok itu.

Venny: Bri, Venny taruh di loker makanannya.

Brilian cowok itu mengedarkan pandangannya pada penjuru kantin namun, tak menemukan gadis yang dicarinya sejak tadi, kemana gadis itu?

"Nyari apa bri?" tanya Renata.

"Enggak."

Kling.

Brilian melihat notifikasi yang masuk dan saat melihatnya dia tersenyum senang bahwa pesan itu dari gadis yang dicarinya sejak tadi.

Cewek gila: Bri, Venny taruh di loker makanannya.

Cowok itu beranjak hendak pergi namun, Renata menegurnya.

"Mau kemana bri?" tanya Renata.

"BUKAN URUSAN LO!" ucapnya dengan ketus.


Mengapa gadis itu tak langsung memberi pada dirinya? Apakah dia melihat Renata bersamanya tadi dikantin?

Ngapain sih peduli!batin cowok itu.

-----

"Venny." panggil Angkasa.

"Iya kak?" tanya gadis itu.

"Pulang bareng gue nanti!" tegasnya.

"Dia sudah bareng gue!" seru sebuah suara yang sangat familiar.

"Bri? Kenap-" belum selesai berbicara ucapannya telah dipotong oleh cowok itu.

"Gak ada penolakan!" ucapnya lalu melenggang pergi.

"Cek. Pemaksa!" dumel gadis itu sambil memandang punggung tegap yang mulai menjauh.

"Tapi Lo suka kan." goda Angkasa.

"Apasih kak." ucap gadis itu.

"Oh ya kenapa kak Angkasa jadi tiba-tiba baik gini?" tanya gadis itu sambil menatap Angkasa penuh misterius.

"Emang salah?" tanyanya balik.

"Gak, heran aja gitu!" seru Venny.

"Kakak gak mau minta maaf gitu?" tanya Venny.

"Maaf?"

"Iya, yang udah buat aku masuk rumah sakit." lanjutnya.

"Oh ya, gue lupa." ujar Angkasa.

BrilianDove le storie prendono vita. Scoprilo ora