BRILIAN|13

7.2K 418 16
                                    

"Setulusnya seseorang jika dia tanpa sengaja ataupun tidak sengaja telah menyakitimu maka, itu bukanlah ketulusan yang sesungguhnya karena seseorang tidak akan membuat yang dia sayangi terluka maupun kecewa sedikitpun."

-----


"Hai bri, Venny boleh duduk sini gak?" tanya gadis itu meminta izin.

"Gak!" jawab cowok tersebut singkat padat dan jelas.

"Yaudah, Venny cuman mau ngasih bekal buat bri." ucap gadis itu seraya menyodorkan kotak makanan.

"Gue gak mau." tolak Brilian.

"Tapi Venny udah buatin buat bri, hargai sedikit dong." ucap gadis itu berusaha tetap tenang.

"Enggak ya enggak! Gak usah maksa!" ucap Brilian mulai tersulut emosi.

"Tapi-" ucapan gadis itu terhenti ketika melihat bekal yang dia bawa tumpah begitu saja karena tepisan oleh cowok tersebut.

Brilian menatap makanan yang dibawa gadis itu brownies dengan lapisan vanilla itu makanan kesukaannya, lalu dia menatap gadis yang sedang berusaha merapikan makanan itu.

"Venny tau, kalau sampai kapanpun bri gak akan pernah buka hati buat Venny tapi setidaknya bisa gak? Hargai perjuangan Venny? Asal bri tau dicaci maki dihadapan banyak orang itu tidak pernah Venny bayangkan! Coba kalo itu bri yang digituin pasti bri sudah marah kan? Venny bisa sabar tapi untuk kali ini Venny rasa gak ada lagi kata sabar dan memperjuangkan." ucap gadis itu dengan emosi.

"HEH! EMANG GUE PERNAH NYURUH LO BUAT NGEJAR GUE? EMANG PERNAH GUE NYURUH LO BUAT BUATIN BEKAL GAK GUNA ITU? KALO MAU DIHARGAI CARANYA ITU GAMPANG GAK USAH NGEJAR ORANG, MURAHAN!! ASAL LO TAU GUE GAK SUKA SAMA CEWEK YANG TAUNYA NGUSIK KEHIDUPAN ORANG LAIN!!" bentakan Brilian banyak mengundang perhatian para siswa yang lewat.

Gadis itu pergi meninggalkan kantin, hatinya hancur sakit mendengar perkataan keras Brilian didepan banyak orang, benar dari awal rasa ini tidak seharusnya ada.

Jika aku memang pengganggu tolong, kalau suatu saat aku memilih pergi jangan datangi aku. batin gadis itu.

Tidak ada yang tau kapan cinta itu hadir tapi semakin berjalannya waktu ketika kamu telah merasa tidak diperhatikan maka disitulah kamu tau apa arti pentingnya cinta.

Cek. Bodoh Lo bri. sahut batin brilian.

"Kenapa bri?" tanya Renata setelah sampai dihadapan Brilian yang masih dengan wajah memerah menahan amarah.

"PERGI LO!" usir Brilian pada Renata.

"Kenapa?" sentak Renata spontan.

"CUKUP PERGI! GAK USAH KEPO!" teriak Brilian.

Renata tersentak ini pertama kalinya Brilian membentak dirinya, ada apa? Tanpa pikir panjang gadis itu meninggalkan Brilian mungkin, cowok itu lagi dalam mood tidak baik.

"Makanya kalo ngambil keputusan jangan gegabah." saran Arsen setelah sampai dihadapan Brilian.

"Gak semua yang sabar harus sabar terus, dan gak semua yang memperjuangkan, memperdulikan, dan memperhatikan Lo itu akan terus melakukan itu, ada saatnya mereka menyerah dan berusaha pergi karena semua perlakuannya tidak ada hasil." ucap Rendy.

"Iya benar kata Rendy, nyesel itu emang diakhir jadi jangan heran aja ya." ucap Arsen sembari mengejek Brilian.

"Kalo cinta itu harusnya diperjuangkan bukan disakiti, cinta itu berawal dari benci jadi Lo harus inget! Kalo Lo nyeselnya besok besok kembali ke PAUD aja Sono!" seru Arsen kesal melihat sahabatnya hanya diam tak bergeming.

BrilianWhere stories live. Discover now