Catatan 1 Perkenalan

18.7K 1.1K 123
                                    

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Om Swastiastu, selamat pagi dan salam sejahtera, Shaloom. Salam hormat saya untuk Ibu Komandan, Wadan, pengurus Persit Ranting 4, dan anggota Persit KCK. Izin memperkenalkan diri nama kecil saya Alana Savannah Wibawa. Tempat tanggal lahir, Jakarta 21 Desember 1998. Nama suami Letda Inf. Drupada Sadika Djati. Jabatan Pasintel Yonif 512 QY/Marabunta. NRP 1116...0993. Hobi saya membaca dan makan. Sekian dan terima kasih, mohon maaf jika ada salah kata sebab manusia adalah tempatnya salah."

Selamat pagi, apa kabar Anda pagi ini? Sehat, sehat, sehat luar biasa! Busetdah sampai muncrat ini iler yak kalau jawab salam ala pak Tentara itu. Ludahku kemana-mana sebab hari ini aku sungguh bersemangat. Ini adalah kali pertama aku ikut kegiatan Persit sebagai istri sah Mas Dru, ahihihi. Daripada menyebutku ibu-ibu, kesannya tua, sebut saja aku mamah, wkwk. Aku seorang mamah muda sekarang.

Cuap-cuap panjang basa basi tapi tidak basah tadi adalah bagian dari perkenalanku di hadapan ibu-ibu penghuni asrama. Itu sudah jadi tradisi lho bagi ibu baru macam aku. Yang perkenalan ini bukan cuma aku saja, melainkan ada 7 ibu baru dan muda, serta cantik paripurna. Semua masih kinyis-kinyis khas pengantin baru, wkwk. Dan aku yang dapat giliran pertama dalam kesempatan pagi ini.

Okay, ini catatan pertamaku di ratusan catatan yang ingin kutulis pada dunia. Ecieh bahasaku, sok iyes, padahal gengges. Iyelah gengges karena Ibu Komandan alias Ibu Ivana Wijayandanu terlihat kesal setelah mendengar perkenalanku. Ada apakah? Apa aku salah ngomong? Aduh padahal daku udah latihan ribuan kali, bahkan sama Mamas Drupada. Kata pak suami, cara perkenalanku unik dan beda, tapi tetap sopan kok.

Lantas, apaan dong yang bikin Mbak Ivana kelihatan kesal? Apa baju olahragaku yang mirip rainbow cake? Atau wajahku yang culametan, oiy-oiy! Aduh, kalau masalah wajah mau dikata apa dong. Aku emang cantik, tapi masih suka nyengir dan cengengesan. Apa aku salah tempat dan suasana yak? Aduh, kok aku merusak wajahku sendiri di kali pertama kegiatan Persit sih. Pasti aku terhina sepanjang usia ini, huwaaa!

"Dek Dru tidak ada hobi lain selain membaca dan makan? Takut disuruh nyanyi ya?" sindir Bu Ivana tajam sambil melirikku judes. Aduh, tumbenan sih beliau begini. Biasanya aku selalu sukses jadi kuyelannya. Apa karena aku udah resmi jadi anggotanya, maka sekarang beliau menunjukkan aslinya, gitu?

"Siap, izin Ibu mohon maaf. Saya memang suka sekali membaca, biasanya saya membaca buku militer milik suami. Selain itu, saya juga hobi makan, biasanya bakso dan mie instan pedas," jawabku polos dan apa adanya.

Apa daya jawabanku malah memantik wajah Bu Ivana makin judes. Pengurus yang lain yang merupakan senior-seniorku juga tampak ditekuk-tekuk. Kecuali istrinya Danton 2 Kompi A yang kelihatan cuek dan lempeng saja. Oh tunggu, ibu-ibu yang lain malah cekikikan nggak jelas sambil menutup mulutnya. Apa aku telah menjelma jadi lenong bocah saat ini? Oh God, tidak lagi Alana.

"Oke, lupakan itu!" potong Bu Ivana sambil berdiri dari kursinya, "ada masalah yang lebih penting lagi!"

"Ibu-ibu di sini ada yang nggak tahu saya?" cetus Bu Ivana judes. Wajahnya terlihat merah padam menahan emosi. Wuik, siapa juga yang nggak tahu beliau di asrama ini, mungkin cuma orang yang baru balik dari Merkurius kalik yang nggak tahu.

Nyatanya orang yang baru balik dari Merkurius itu ada, "Bu Hakim, Ibu tidak tahu saya siapa?"

"Ssi - ssiap, Ibu. Saya tahu kok," jawab Bu Hakim, istri dari Letda Hakim Iskandar, danton baru dari Secaba Reg.

"Terus kenapa kemarin pas ketemu saya di lapangan, melengos gitu aja?" desak Bu Ivana esmoni tingkat medium.

"Alamak, situasi macam apa ini?" batinku kalut, takut iyelah. Siapa juga orang yang suka lihat orang marah-marah.

"Izin Ibu saya mohon maaf, kemarin saya terburu-buru." Bu Hakim tampak kehilangan separuh nyawanya, letoy asoy cuy!

"Sudah berapa lama Ibu di asrama ini?"

Catatan Dodol Mamah Muda (Serial Alana dan Drupada)/OngoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang