Catatan 15 Catatan Kesialan Alana

7.5K 896 137
                                    

Angka tiga belas adalah angka sial, kata orang sih. Kalau kataku ya iya, iyalah! Di catatan ketiga belas ini akan kucatat semua kesialan yang terjadi semenjak masuk ke dalam asrama ini. Kretek-kretek, meregangkan tangan sedikit setelah menyelesaikan revisian skripsi dulu ya, sebelum aku berceloteh banyak pada Kalian. Okay baiklah celotehanku dimulai!

Kesialan pertama setelah aku masuk ke asrama ini adalah bertengkar dengan Gita sampai jambak-jambakan. Saat itu kami berebut Mas Dru, hem berebut ya? Lebih tepatnya, Mas Dru dengan suka rela menyerahkan dirinya untuk kurebut. Hmmm, mikir keras! Ya pokoknya gitu deh, intinya gegara kejadian itu aku dapat cap merah pertama dari warga asrama. Perebut tunangan orang, petunor. Untung nggak tahan lama karena sikapku baik pada mereka, akhirnya kebenaran terbuka bahwa Mas Dru memang membatalkan pertunangan karena nggak cinta.

Kesialan kedua adalah menjadi bulan-bulanan Bu Ivana, alias nyonya nomor satu di batalyon ini. Dan itu berkorelasi dengan kesialan pertama. Gara-gara bertengkar dengan Gita Gentong, aku jadi incaran nomor wahid bu Ivana. Nama Alana selalu diikutkan dalam setiap kegiatan dan segala suasana. Oke, aku terkenal, sering nampang wajah hingga taringku ini. Namun, terkenalnya kelewatan hingga menimbulkan iri dan cemooh. Alana lagi, Alana lagi. Hmm, andai mereka tahu.

Kesialan ketiga, aku harus menjelma jadi makhluk super sibuk setelah sebelumnya sangat amat menganggur santai badai. Dan itu adalah dampak dari kesialan kedua. Kupikir setelah menikahi Mas Dru aku bakalan jadi nyonya yang santai merawat rumah, belajar masak, dan masih konsen ke skripsi. Nyatanya, rumah makin acak kadul dan pelajaran memasak selalu terlewat setiap hari. Belum lagi skripsi yang tak lelah menyiksaku.

Kesialan keempat, bu Franda menunda konsultasi skripsiku gegara nggak nemuin dia di jadwal konsultasi sore itu, masih ingat kan? Ingat tolong ya, aku capek mau cerita lagi! Dan dua hari lagi adalah tenggat waktunya, dengan artian aku harus bersiap ketemu bu Franda lagi. Demi menuntaskan hasrat mengerjakan skripsiku yang menggebu. Aku ingin merasakan sidang, yudisium, dan wisuda. Hasrat yang menggebu itu tak sesuai kenyataan karena aku malah mengacaukannya, hiks.

Kesialan kelima adalah, uhuk, yang tersial kurasa. Yak, ketemu dan ditaksir dokter super aneh tapi keren, dokter Daniel. Serius ya itu manusia, paling bisa bikin aku kesel setengah pingsan. Bisa nggak dia lenyap dari negeri +62 ini? Aku sungguh muak dengan tingkahnya. Udah kukasih taring drakula saban kami ketemu, tapi nggak takut juga. Udah dikasih wajah judes dari junjungannya alias Babang Dru, masih juga pede deketin aku. Urat malunya udah putus dimakan tikus. Padahal dia udah punya Gita lhooo.

Ih, malas kali aku berhubungan dengan Gita Gentong lagi. Udah cukup yang dulu-dulu. Aku nggak mau ada keburukan lagi terulang saat dikaitkan dengan si Gentong. Tulung, mereka itu udah serasi banget. Pass banget kayak panci sama tutupnya, gentong sama tempayan deh kalau perlu. Kenapa sih si dokter itu masih mengejarku, jelas banget lagi pernyataannya! Pengen berteman dekat denganku, cuih malas betooolll. Aku nggak mau bikin suami tercintrong makin marah.

Suami mana yang nggak marah kalau istrinya jadi bahan gosipan? Secueknya Mas Dru sama urusan ibu-ibu, tetep aja kupingnya gatal gara-gara setiap orang nyebut namaku. Populer amat sih seorang Alana, dulu aja nggak ada yang kenal akutuh. Sekarang lhakok naik daun setelah menikah. Dikata aku koala kalik naik daun?

Lagian suami mana yang rela kalau istrinya jadi objek fantasi lelaki lain? Uhuk, bukannya over PD ya, tapi di wajah Daniel udah terpampang nyata perasaannya padaku. Niatnya udah jelas, mengejarku demi napsu. Emangnya aku seseksi apaan sih sampai disukai dari body? Badan nggak body goals babar blas lho ini. Akutuh kurus datar macam papan setrikaan.

Badanmu sangat indah, Sayang. Pas dan proporsional, bikin aku makin gemes,” aduh kalimat itu kan yang diucap mas Dru saat malam pertama. Kenapa tiba-tiba terngiang sih? Aku kan jadi deg-degan.

Catatan Dodol Mamah Muda (Serial Alana dan Drupada)/OngoingWhere stories live. Discover now