01. AB2 • KEBIMBANGAN

48.2K 1.7K 222
                                    

AURORA BOREALIS 2|BAGIAN 1

Huft!

Seorang perempuan terbangun dari tidurnya. Peluh keringat membasahi keningnya.

"Mimpi itu lagi. Udah hampir 4 kali gue mimpi kayak gitu," keluhnya.

Perempuan berbalut setelan rumah sakit itu masih setia menatap tangan kanannya yang di balut perban. Dan juga dia merasakan ada balutan perban juga di bagian perut sisi kirinya.

Punggungnya masih menempel pada bantal yang di sandarkan pada bagian atas brankar itu.

"Kok gue merasa udah tidur lama banget ya," gumamnya.

Ceklek!

Kenop pintu rumah sakit berputar. Tak berapa lama kemudian seorang cowok berpakaian seragam yang di keluarkan dan juga dasi yang di pakai asal-asalan itu berjalan mendekatinya.

"Sudah bangun Nona? Mau pesan apa?" lagaknya seperti seorang pelayan café.

"Pesen supaya Anda pergi dan nggak mengganggu saya," jawabnya asal.

Cup

Sebuah kecupan singkat di kening, membuat perempuan itu tertegun.

"Nggak usah kaget gitu. Gue nggak tau gimana cara memperlakukan cewek secara romantis, tapi kata temen gue kalo cewek lagi sakit biasanya minta dimanja."

"Kata siapa lo."

"Hal yang dilakukan oleh George sama Ganendra untuk barisan para pacarnya."

Cowok itu tertawa lepas melihat ekspresi ternganga perempuan di hadapannya.

Ya.

Dia Borealis Gareth Alison. Ketua Kingston.

"Gue nggak suka sama sikap lo yang sok manis kayak gini sumpah deh."

"Gue kan cuma pengin memperbaiki sesuatu yang pernah rusak sebelumnya Aurora."

"Lo bukan malah keliatan kayak gentle tapi justru kayak cowok jadi-jadian beneran deh."

"Yee, jahat banget sih lo. Gue kan lagi berusaha jadi lebih baik."

"Nggak perlu, malah geli gue."

Borealis mengacak surai panjang Aurora. "Lo masih aja ya. Brengsek."

"Sialan lo."

Aurora mencubit lengan Borealis.

"Eh eh, ampun-ampun," ucapnya sambil cengengesan.

Hening.

Jujur sebenarnya mereka itu canggung, apalagi mereka belum pernah dekat sebelumnya, dalam keadaan remaja bukan ketika berusia 10 tahun.

"Ra."

"Re."

Mereka hampir bersama ketika mengatakan panggilan itu.

"Lo duluan aja," ucap Borealis.

"Enggak, lo aja."

"Lo aja."

"Kan lo yang manggil gue duluan."

"Lo juga manggil gue duluan."

"Lo aja."

"Lo aja."

"Enggak. Lo aja."

"Lo"

"Lo"

"Lo"

"Lo"

"L-"

"YUHUUUU MY SWEETIE AURORA!"

AURORA BOREALIS 2 [ ✓ ]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt