23. AB2 • MISUNDERSTANDING

16.1K 1.2K 541
                                    

AURORA BOREALIS 2|BAGIAN 23

“Semesta akan membuktikan dengan waktu, mana yang salah mana yang benar. Mana yang harus di kasihi mana yang harus di benci”

****

Shit!

Dia Aurora Pelangi Cavarson. Sedang berjalan menuju parkiran sekolahnya. Tryout sudah dia lalui dan sekarang waktunya memikirkan segala hal yang cukup mengganggu pikirannya selama mengerjakan soal tryout kemarin.

Pikirannya benar-benar buntu, tidak ada seseorang pun yang dapat dia percaya dan mintai tolong lagi, dia lelah tapi dia tidak mungkin berdiam saja.

Segera tuntaskan segalanya, agar bisa hidup nyaman dan tentram.

Begitu selalu pikirnya, bahkan selama tryout dia tidak tau, apa dia mengerjakan semua dengan baik atau hanya sekedar menulis namanya di lembar jawab.

Drtt!

Aurora membuka lockscreen di ponselnya.

Om Fedrick : nanti langsung ke kantor Bagaskara Group saja, sesuai yang kita rencanakan

Pesan itu di biarkan saja tidak terbalas. Bergegas Aurora berjalan menuju parkiran dan kemudian pergi ke kantor Bagaskara Group.

15 menit berlalu, Aurora akhirnya sampai di kantor keluarga Bagaskara. Dia pun segera memasuki dan menemui Hutomo di ruang meeting.

"Maaf aku terlambat," ucapnya seraya membuka pintu—tepat itu juga ada 3 orang lelaki paruh baya dengan setelan jasnya keluar.

Bergegas Aurora memasuki ruang meeting, "ada apa Om?" cemasnya melihat Hutomo tengah terduduk, memijat keningnya.

"Beberapa penanam saham nggak mau lagi menanam sahamnya di perusahaan ini dan mereka meminta ganti rugi dalam waktu 3 hari, jika nggak bisa Bagaskara Group akan resmi di segel dan Om bisa masuk penjara," jelas Hutomo masih tetap merunduk.

Aurora meneguk salivanya, shit! Lebaron benar-benar kelewatan. Dia pasti berharap gue berlutut mohon di kakinya

Aurora duduk di samping Fedrick dan  kemudian berbisik, "kita harus tanam saham lagi di Bagaskara Group."

Fedrick berbisik, "Ra, ini ulah Tuan Lebaron, kalo kamu menanam saham lebih banyak lagi, Kakekmu bakal lebih kejam dari ini, masalah akan lebih panjang lagi."

Shit!

Jadi apa yang harus di lakukan kali ini? Apapun yang di lakukannya pasti Kakeknya akan terus menyulitkan posisinya.

Ruangan itu seketika hening. Semua tampak tengah berpikir kerasnya, apa jalan keluarnya dari masalah ini.

"Saya akan menanam saham di Bagaskara Group."

Suara bariton itu membuat ketiganya menoleh, dan di ambang pintu dengan gagahnya berdiri seseorang dengan jaket hitam khasnya.

Dia, Borealis Gareth Alison.

"Borealis?" gumam Aurora.

Borealis mendudukan diri di sisi Aurora, "dan gue resmi di hapus dari daftar orang yang lo benci." bisiknya.

Senyum manis menghiasi wajah Aurora, di sambut senyum dari Borealis.

Pada kenyataannya gue nggak akan bisa membenci Rere, batin Aurora.

Akankah Rara dan Rere kembali?, batin Borealis.

Sungguh indahnya semesta memainkan perasaan seseorang. Terkadang seolah memberikan harapan besar, namun tidak tau akan bertahan lama atau hanya untuk bahagia sesaat.

AURORA BOREALIS 2 [ ✓ ]Where stories live. Discover now